Soal Pemilu 2019, Asisten Pemerintahan Sebut Luwu Timur "Sumbu Pendek"

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) tergolong daerah rawan terjadi gesekan di Pemilu 2019.

Itu terungkap dalam kegiatan pengawasan pemilu partisipatif di Hotel Lagaligo, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulsel, Senin (25/2/2019).

Asisten Pemerintahan Luwu Timur, Dohri AsAri menyebut Luwu Timur sumbu pendek atau rawan terjadi gesekan karena daerah yang heterogen atau terdapat banyak suku dan budaya.

Baca: Bawaslu Sulsel di Luwu Timur: ASN Harus Netral, Politik Uang Bukan Dalle

"Ini perlu kita jaga. Jangan sampai ada pihak yang mau melecut dan merusak kedamaian di Luwu Timur," kata Dohri.

Menurutnya, ada dampak buruk yang terjadi dalam Pemilu di beberapa daerah. "Di Luwu Timur tidak boleh terjadi seperti itu. Sehingga perlu dijaga bersama-sama," imbuh Dohri.

Kabupaten Luwu Timur berpenduduk 294.383 jiwa berdasarkan data tahun 2017., Itu sesuai data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Luwu Timur per semester 1 2017.

 Penduduk tersebar di 124 desa dan tiga kelurahan terdiri dari 11 kecamatan.

 Penduduk Luwu Timur didominasi warga beragama Islam sebanyak 223.507 jiwa. Kemudian warga beragama Kristen sebanyak 47.501 jiwa.

Disusul Hindu 16.575 jiwa, Katolik dengan 6.798 jiwa dan Budha dua jiwa. Sementara warga beragama Khonghucu tidak ada.

Adapun DPT hasil rekapitulasi daftar pemilih tatap hasil perbaikan (DPTHP-2) Pemilu 2019 sebanyak 189.449 orang. DPT terdiri dari 96.523 laki-laki dan 92.926 perempuan.

Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di empat dapil adalah 746 TPS.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, @vanbo19

Baca: Fela Gadis Indonesia Laku Dijual Rp 19 Miliar, Inilah yang Buat Pengusaha & Politis Tertarik Padanya

Baca: Klasemen dan Top Skor Liga Spanyol - Video Gol Levante vs Real Madrid, 2 Penalti Menangkan Si Putih

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur: