Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Parah, Gunung Bawakaraeng Penuh Sampah, Ada Botol Miras hingga Kondom Bekas

Sejumlah pecinta alam mulai mengutarakan keprihatinannya atas kondisi Gunung Bawakaraeng, yang ada di Lingkungan Lembanna

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
dokumentasi panitia event Extreme Mind Festivalse 

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM,SUNGGUMINASA- Sejumlah pecinta alam mulai mengutarakan keprihatinannya atas kondisi Gunung Bawakaraeng, yang ada di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Bulutana, Kecamatan Somba Opu, Gowa.

Sebab, semakin kesini, komunitas pecinta alam justru bukan memerlihatkan kepedulian terhadap alam namun mengotori.

Baca: Mengenang Setahun Meninggalnya Sang Penolong dari Gunung Bawakaraeng, Ini Agenda SPA

Bahkan isu yang santer dipersoalkan saat ini ditemukannya bekas sampah kondom dan botol minuman keras.

Salah satu organisasi Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Gowa berpendapat yang sama.

"Itu mi sekarang yang terjadi, kebanyakan pendaki bukan lagi Pecinta Alam tapi penikmat alam. Jadi begini mi jadinya, alam yang justru harus dilestarikan mala digerayangi," ujar anggota FKPA Gowa, Adhe Imran, Rabu (28/3).

Terkait keberadaan bekas kondom dan botol miras, Hirsan juga mengungkapkan jika itu bukan lah berita baru lagi.

"Sudah sering terjadi. Yang dilakukan para pendaki yang tidak punya pendidikan dasar kepecintaalaman," jelasnya.

Sementara itu Ketua FKPA Gowa Hirsan Bachtiar mengaku kaget dengan kondisi itu.

Upacara Bendera di Puncak Gunung Bawakaraeng
Upacara Bendera di Puncak Gunung Bawakaraeng (MUH ABDIWAN)

"Kalau seperti itu tandanya sudah salah. Bukan lagi pecinta alam. Bergeser mi mentalitas teman pendaki. Ini mi yang harus diperhatikan teman-teman KPA untuk lebih mengevaluasi bagaimana diksarnya. Apa-apa yang harus dibawa. Tentang pengenalan alam itu seperti apa. Sebab kalau sudah kejadian seperti ini sangat prihatin," jelasnya.

Dia mengingatkan, Gunung Bawakaraeang kini bukanlah hanya milik Sulsel dan orang Gowa saja.

Namun sudah menjadi pilihan pendaki nasional. Sehingga penting untuk mengevaluasi pengetahuan para pecinta alam.

"Yang namanya pecinta alam, harus ada tanggung jawab bukan hanya etika mendaki dan menikmati. Tapi Tanggung jawab moral. Ini mi sudah sangat perlu ada pemeriksaan barang bawaan para pendaki," tambahnya.

Pihak Pemerintah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gowa yang dimintai tanggapannya malah terlihat acuh dan melemparkan persoalan kondisi Gunung Bawakaraeng kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Camat setempat.

"Bisa ke lingkungan hidup atau camatnya," tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved