Niat Wisata di Makassar, Rombongan DDI dari Toli-toli Sulteng Terkepung Banjir
Mereka menempuh perjalanan darat berhari-hari dari Sulawesi Tengah ke Makassar. Apa daya, mereka tiba di Makassar kala 61 persen kota ini tergenang.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: AS Kambie
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masri Zainuddin hanya bisa duduk termenung menatap genangan air di depan rumah tempat nginap sementaranya di Makassar, Jumat (22/12/2017).
Padahal dia datang jauh-jauh dari Kombo, Tolitoli, Sulawesi Tengah, bersama belasan siswa dan guru untuk menikmati obyek wisata di Kota Angin Mammiri.
Pembina Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) Kombo itu ke Makassar bersama belasan siswa dan guru DDI Kombo dalam rangka studi banding dan wisata. Mereka menempuh perjalanan darat tiga hari tiga malam dari Kombo ke Makassar.
Apa daya, mereka tiba di Makassar kala 61 persen kota ini tergenang. Mereka tiba di Makassar, kala Angin Mammiri dikepung banjir.
“Seharian ini kami hanya tinggal di rumah, tempat nginap kami di Makassar. Kami tidak bisa ke mana-mana. Di mana-mana banjir,” ujar Masri di redaksi Tribun-Timur.com, Makassar, Jumat (22/12/2017) malam.
Masri dan rombongan Star dari Kombo, Kecamatan Dampal Selatan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, Jumat (15/12/2017). Mereka menggunakan tiga unit mobil rental.
Setelah menempuh perjalanan darat dari Palu ke Mamuju Tengah, mereka melintas Mamuju Tengah, Mamuju, Polman, Majene, terus ke Pinrang, Parepare, Barru.
Mereka sempat mampir menyaksikan Rapar Kerja dan Koodrinasi Nasonal (Rakerkonras) DDI di Ponpees DDI Kaballangan, Pinrang, Minggu (17/12/2017).
Rombongan DDI Kombo kemudian ke Barru dan mampir di Ponpres DDI Mangkoso. Tiga hari mereka mondok di pesantren terbesar di Sulsel itu, Minggu-Rabu (17-20/12).
“Di Mangkoso, para siswa diinapkan di rumah-rumah santri dan melakoni semua rutinitas sehari-hari santri,” ujar Masri.
Dari Mangkoso, mereka langsung ke Makassar. Mereka sempat mampir ke Obyek Wisata Alam Bantimurung di Maros.
“Banyak agenda yang sudah kami sepakati di Makassar, tapi belum bisa terlaksana karena banjir dan macet,” ujar Masri.(*)