TOPIK
Mayat Bocah Sinjai Dibonceng Motor
-
Suherlan pernah menjadi sorotan warga lantaran tidak mengizinkan mobil ambulance Puskesmas Lappadata, Sinjai Tengah mengangkut bocah miskin
-
Disampaikan bahwa tidak hanya medis menolak Suherlan tetapi juga warga di kecamatan tersebut mengancam aksi demo
-
"Itu hanya isu, dia tidak dicopot. Yang dicopot itu adalah Kepala Puskemas Lappadata, Suherlan,"
-
"Bupati tidak cukup mencopot tapi diharapkan mengevaluasi kinerja para kepala Puskesmas dan paramedis hingga pustu sejak sekarang," ujar Aswar.
-
"Dia dinonaktifkan sebagai Kepala Puskesmas karena terkait peristiwa warga bonceng mayat," tegas Bupati Sinjai, Sabirin Yahya.
-
"Saya sudah jalankan SOP penggunaan Ambulance tapi kenapa bawahan yang dikorbankan," kata Suherlan.
-
Suherlan dicopot sebagai Kepala Puskesmas Lappadata
-
Warga pembonceng tersebut bernama Ambo Enre (40). Dia sebagai Sekretaris Desa Mattunreng Tellue, Kecamatan Sinjai Tengah.
-
Setelah meninggal dunia, Masra terpaksa dibonceng oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Mattunreng Tellue, Ambo Enre dari Puskesmas ke rumahnya
-
Masra sakit dan meninggal di Puskesmas Lappadata karena diduga menderita penyakit malaria.
-
Pihak medis di Puskesmas Lappadata, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan memintai warga miskin biaya pengangkutan mayat Rp 800