Dinas Pertanian dan PKK Takalar Salurkan Bantuan P2B untuk Puluhan Kelompok Tani

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Dinas Pertanian Kabupaten Takalar bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Takalar menyerahkan bantuan sarana produksi Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) kepada kelompok tani di 11 kecamatan, Rabu (29/10/2025). 

Pemberian bantuan dilakukan di Kantor Dinas Pertanian Takalar, Pattallassang. 

‎Bantuan ini mencakup bibit tanaman, pupuk, serta alat semprot (hard sprayer).
‎
‎Adapun jenis bibit yang disalurkan antara lain bibit pisang, ubi jalar, dan cabai.
‎
‎Bibit tanaman yang diberikan diharapkandibudidayakan di pekarangan rumah petani.
‎
‎Sebanyak 43 kelompok tani menerima bantuan tersebut.
‎
‎Kelompok penerima merupakan hasil usulan dari para penyuluh pertanian yang aktif mendampingi masyarakat di lapangan.
‎
‎Bantuan ini bersumber dari Kementerian Pertanian sebagai bagian dari upaya nasional memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
‎
‎Kepala Dinas Pertanian Takalar, Parawangsa, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
‎
‎“Ini merupakan perhatian kita semua, dari pusat hingga ke daerah. Sebagaimana disampaikan Presiden, kita harus berdaulat pangan,” ujar Parawangsa di hadapan para kelompok tani penerima bantuan.

Baca juga: Diskominfo Takalar Luncurkan Program Takalar Menyapa di Radio Slibe FM

‎Ia juga mengapresiasi peran aktif Tim Penggerak PKK Takalar yang ikut terlibat dalam pelaksanaan program ini.
‎
‎Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan PKK menjadi kunci keberhasilan gerakan ketahanan pangan berbasis rumah tangga.
‎
‎“Kita libatkan PKK karena mereka memiliki pokja yang fokus pada ketahanan pangan. Saya tahu betul kiprah PKK, sebab saya pernah lama bertugas sebagai camat dan melihat langsung semangat mereka di lapangan,” tuturnya.
‎
‎Ketua TP PKK Takalar, Dewi Sri Ekowati Firdaus, menyambut baik kolaborasi ini.
‎
‎Ia menilai program P2B sangat sejalan dengan program PKK yakni kembali ke pekarangan.
‎
‎“Kita dorong masyarakat untuk kembali ke pekarangan. Tanam sayur, tanam tanaman bergizi yang bisa dikonsumsi keluarga. Inilah langkah kecil yang berdampak besar bagi ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
‎
‎Dewi Sri juga berharap, setelah penyaluran bantuan ini, para penyuluh pertanian terus memberikan pendampingan agar hasil tanaman bisa optimal dan berpotensi meningkatkan pendapatan keluarga.
‎
‎“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi semua penerima. Kalau hasilnya bagus, bukan hanya untuk konsumsi, tapi bisa dijual,” ucapnya.(*)
‎