Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkab Takalar

Legislator DPRD Takalar Bantah Tunjangan Naik, 'Kami Perjuangkan Infrastruktur dan BPJS'

Anggota DPRD Takalar sekaligus Anggota Badan Anggaran, Husniah Rachman membantah isu bahwa tunjangan Anggota DPRD Takalar naik.

Penulis: Makmur | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/MAKMUR
LEGISLATOR TAKALAR - Anggota DPRD Takalar sekaligus Anggota Badan Anggaran, Husniah Rachman. Dia membantah tunjangan legislator di Takalar naik. 

PATTALLASSANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota DPRD Takalar sekaligus Anggota Badan Anggaran, Husniah Rachman membantah isu bahwa tunjangan Anggota DPRD Takalar naik.

‎Husniah menyampaikan bantahannya dalam Rapat Paripurna Persetujuan bersama KUA-PPAS Perubahan APBD 2025, Selasa (2/9/2025) di Gedung DPRD Takalar di Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulsel.

‎"Saya sampaikan dalam forum yang terhormat ini bahwa tidak sedikit pun dibahas kenaikan tunjangan dalam rapat badan anggaran, pun dalam rapat kerja bersama OPD," kata politisi Partai Demokrat ini.

‎Husniah mengklaim, legislator hanya berkepentingan memperjuangkan kepentingan rakyat.

‎"Kami di Banggar hanya berjibaku, hanya untuk memperjuangkan jembatan, jalan, BPJS, dan pendidikan," ucapnya.

‎Sebelumnya, beredar isu DPRD Takalar mengusulkan peningkatan nilai tunjangan.

‎Pembahasan kenaikan nilai tunjangan tdikabarkan dibahas dalam rapat pembahasan KUA-PPAS Perubahan APBD 2025 antara Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

‎Wakil Ketua DPRD, Fadel Achmad membantah ada pembahasan kenaikan tunjangan.

Baca juga: KUA-PPAS Perubahan APBD Takalar 2025 Disepakati, DPRD: Program Tak Pro Rakyat Dievaluasi

‎Ia lebih lanjut menjelaskan garis besar hasil pembahasan KUA-PPAS Perubahan APBD 2025.

‎Di antaranya Fadel menyebut ada koreksi anggaran Rp40 miliar dibanding dalam APBD pokok.

‎"Mengalami koreksi untuk APBD sebesar Rp 1,1 triliun lebih dari APBD pokok Rp 1,2 triliun lebih," kata Fadel.

‎Fadel lebih lanjut menyampaikan, dilakukan pergeseran anggaran sebanyak Rp16 miliar untuk mendukung visi-misi bupati.

‎Kemudian dilakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan dalam APBD pokok yang dianggap tidak berorientasi untuk kepentingan rakyat.

‎"Telah dievaluasi untuk dirasionalkan semua fraksi," ucap Fadel.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved