Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Nurhayati: GMTD Melenceng dari Misi Budaya Maritim Mantan Gubernur Sulsel Prof Ahmad Amiruddin

Prof Nurhayati Rahman menilai GMTD melenceng dari misi budaya maritim yang digagas Prof Ahmad Amiruddin.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PROF NURHAYATI
KRITIK GMTD - Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (FIB Unhas) Prof Nurhayati Rahman menyentil PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD). Ia menilai perusahaan yang diprakarsai mantan Gubernur Sulsel Prof Ahmad Amiruddin itu telah melenceng dari misi budaya maritim. Kritik disampaikan terkait kondisi Benteng Somba Opu dan konflik lahan GMTD dengan Kalla Group. 

Padahal kemungkinan masih ada situs sejarah.

Benteng peninggalan Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi Kallonna dulunya pusat perdagangan internasional dan kosmopolit.

Di sekitarnya terdapat logi dagang Portugis, Prancis, Inggris, Melayu, dan India.

Ekskavasi dilakukan sejak 1977 oleh berbagai lembaga.

Pada 1987 dilakukan ekskavasi penyelamatan untuk memunculkan bagian dinding benteng yang tertutup.

Hal ini dikerjakan oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulsel bekerja sama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Unhas serta Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab IAIN Alauddin (UIN).

“Ditemukan situs dan masih banyak belum ditemukan. Di situ logi-logi internasional. Kenapa bisa wahana masuk, pusat permainan anak-anak,” ucapnya.

Prof Nurhayati menyebut, kesalahan pertama GMTD keluar dari arah pembentukannya.

Kawasan kini dikuasai kapitalis, ditujukan untuk orang kaya.

Sedangkan penduduk lokal terpinggirkan.

Kesalahan kedua menurutnya fatal adalah kepemilikan.

GMTD diberi kuasa penuh, padahal harusnya ada pembatasan.

Akibatnya nelayan kehilangan pekerjaan, akses melaut tertutup, empang berganti perumahan mewah.

“Dia bikin perkampungan baru untuk konglomerat. Tak puas dengan tanah negara diambil, buat lagi reklamasi,” kesalnya.

Harusnya, kata Prof Nurhayati, GMTD meniru pemberdayaan pariwisata di Colmar, Prancis, yang menyajikan wisata sejarah dan arsitektur abad pertengahan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved