Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Ahli Gizi Unhas: Program MBG Melenceng!

Program MBG kembali disorot. Guru Besar Unhas sebut MBG berubah jadi proyek bermasalah. Kasus keracunan tembus 6.452 anak.

Ist
MAKAN BERGIZI GRATIS - Prof Aminuddin Syam saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Hasanuddin beberapa waktu lalu. Guru Besar Unhas ini sebut MBG berubah jadi proyek bermasalah. Kasus keracunan tembus 6.452 anak 

“Ini soal kesehatan, soal nyawa. Jangan jadikan makanan sebagai komoditas politik. Jika salah kelola, taruhannya kehidupan,” kata Aminuddin menandaskan.

Sebelumnya, program MBG mendapat sorotan tajam setelah kasus keracunan siswa akibat konsumsi paket makanan terus meningkat di sejumlah daerah.

Terpisah, Dinas Kesehatan Takalar mengambil sampel air dan makanan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Langkah ini menindaklanjuti instruksi Badan Gizi Nasional dan Kementerian Kesehatan. 

Penanggung Jawab Program Tempat Pengolahan Pangan Dinkes Takalar, Masyita Hista, mengatakan pengecekan dimulai pekan ini.

“Kami mengambil sampel makanan dan air yang dipakai,” kata Masyita saat pengecekan di SPPG Yayasan Sinar Jaya Reski, Pattallassang, Selasa (30/9/2025).

Pengecekan dilakukan untuk memenuhi syarat pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Sampel akan diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), dengan hasil uji keluar dalam lima hingga sepuluh hari.

Dari hasil itu akan diketahui apakah air dan makanan memenuhi syarat untuk pengurusan SLHS.

SPPG yang belum memenuhi syarat diberi kesempatan melakukan perbaikan. 

Selain itu, Dinkes juga mengecek standar gizi dan melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL).

Pengecekan mencakup pengolahan makanan, penyimpanan, alat, suhu, kebersihan peralatan, dan bahan yang digunakan.

Kepala Dinas Kesehatan Takalar, Nilal Fauziah, mengatakan tujuan pengecekan adalah memastikan penjamah pangan memahami cara mengelola makanan sesuai standar kesehatan.

"Mengetahui cara mengelola pangan mulai dari penyimpanan, pengolahan, sampai distribusi secara higienis dan memenuhi syarat kesehatan," jelasnya.

Nilal menambahkan, pengelola dapur SPPG akan diberikan pelatihan higienitas dan sanitasi lingkungan. 

"Diimbau seluruh SPPG mengikuti pelatihan keamanan pangan bagi penjamah pangan," katanya.

Tim Dinkes terdiri dari ahli kesehatan lingkungan, ahli gizi, tenaga kesehatan masyarakat, Labkesda, dan puskesmas.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved