Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KTH Mallena Sinjai Sukses Produksi Madu Trigona, Rasanya Asam Manis

Kelompok Tani Hutan (KTH) Mallena di Sinjai sukses mengembangkan madu trigona dengan rasa unik asam-manis…

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
tribun timur
MADU TRIGONA – Abdul Aziz dari KTH Mallena memamerkan madu trigona dalam Forest Showbiz di Kantor Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Wilayah VI, Makassar, Senin (10/11/2025). KTH Mallena sukses mengembangkan madu trigona dengan rasa asam-manis. 

 

Ringkasan Berita:
  • Kelompok Tani Hutan (KTH) Mallena di Kecamatan Bulupoddo, Sinjai, sukses memproduksi madu trigona. Sebanyak 10 warga aktif terlibat dengan kapasitas 15–20 liter per bulan dari 300 tup lebah. 
  • Madu trigona dikenal lebih encer, kaya propolis, asam organik, dan antioksidan. Produk ini dipamerkan dalam Forest Showbiz Makassar, ajang mempertemukan inovasi KTH dengan masyarakat dan investor.
 
 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kelompok Tani Hutan (KTH) Mallena di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sukses memanfaatkan hasil hutan menjadi berbagai produk, salah satunya madu trigona.

Madu trigona diproduksi di Kecamatan Bulupoddo, Sinjai, dengan melibatkan 10 warga aktif.

“Kami bisa produksi 15 sampai 20 liter per bulan, karena di kelompok kami ada 300 tup lebah,” kata Abdul Aziz dari KTH Mallena dalam Forest Showbiz di Kantor Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Wilayah VI, Jl Perintis Kemerdekaan Km 17, Makassar, Senin (10/11/2025).

Madu trigona dihasilkan lebah tanpa sengat dari genus Trigona, dikenal juga sebagai madu kelulut atau klanceng.

Abdul Aziz menyebut rasanya unik, asam-manis.

Berbeda dari madu hutan yang cenderung manis.

Rasa madu dipengaruhi pakan lebah, bahkan bisa dibuat cenderung pahit.

Madu trigona lebih encer dibanding madu biasa.

Namun kaya propolis, asam organik (oksalat, sitrat), zat fitokimia, dan antioksidan.

Manfaatnya antara lain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung kesehatan pencernaan, bersifat antioksidan, dan anti-inflamasi.

Selain madu, KTH Mallena juga memproduksi kunyit bubuk dan gula aren.

Produksi kunyit bubuk dilakukan satu musim per tahun dengan kapasitas 15 liter per bulan.

Forest Showbiz dibuka Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Hasnawir.

Ia menyebut kegiatan ini sebagai ajang mempertemukan inovasi KTH dengan masyarakat hingga investor.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved