Hasil Visum Tegaskan Guru SMAN 1 Sinjai Terbukti Jadi Korban Pemukulan Anak Polisi 

TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI - Kasus pemukulan siswa MR (17) ternyata guru SMAN 1 Sinjai, Mauluddin masih bergulir di Polres Sinjai, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Kasus ini ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Sinjai. 

“Kita sudah gelar perkara dan naik ke tahap penyidikan,” kata Kanit PPA, Polres Sinjai, Ipda Andi Muh Alyas Sumardi kepada TribunTimur, Sabtu (20/9/2025).

Ipda Andi Muh Alyas pihaknya sudah memeriksa lima orang untuk mengungkap kasus ini.

“Saksi yang diperiksa adalah wali kelas, guru BK, orang tua pelaku. Selain itu korban dan pelaku, juga sudah diambil keterangannya,” ujarnya.

Dalam proses pemeriksaan pelaku kata Ipda Andi Muh Alyas didampingi oleh PPA Kabupaten.

“Kan ini dibawa umur jadi harus didampingi,” katanya.

Baca juga: Sosok Aiptu Rajamuddin Polisi Sinjai Terancam Gegara Anak Pukul Guru di Ruang BK

Ia juga ungkap hasil visum korban dari pemeriksaan medis.

Ipda Andi Muh Alyas membantah adanya luka terbuka (berdarah) di bagian hidung.

“Hasil visum menujukan tidak ada luka berdarah. Yang ada itu luka lebam di bagian punggung,” ungkapnya.

MR dilaporkan ke polisi usai memukul wakasek Mauluddin di ruang BK.

Saksi mata sekaligus guru BK, Nurafiah, mengatakan tidak ada respons dari Aiptu Rajamuddin ketika MR menyerang korban.

Bahkan, kata dia, Aiptu Rajamuddin hanya duduk diam meski berjarak sekitar dua meter dari lokasi pemukulan.

“Orang tua siswa ini tidak bergerak. Tidak ada respons yang dilakukan saat anaknya pukul Pak Mauluddin,” katanya kepada TribunTimur, Rabu (17/9/2025).

Aiptu Rajamuddin Diperiksa