Bupati Syaharuddin Alrif Dukung Penelitian Kriminologis Terkait Penanganan Narkotika di Sidrap

Ringkasan Berita:

• Bupati Sidrap dukung riset Bhayangkari soal penanganan narkotika berbasis studi kriminologis.
• Bupati menekankan pentingnya sinergi ekonomi, pendidikan, dan spiritual untuk cegah penyalahgunaan narkoba.
• Penelitian menyoroti peran dan tekanan sosial-ekonomi yang memicu keterlibatan perempuan dalam kasus narkotika.

TRIBUN-TIMUR.COM – Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) H. Syaharuddin Alrif mengapresiasi penelitian yang dilakukan Ketua Bhayangkari Sidrap, Dian Kartika Sari Dewi, terkait penanganan penyalahgunaan narkotika di wilayahnya.

Penelitian yang berjudul “Tinjauan Kriminologis Wanita Pengguna Narkotika di Kabupaten Sidrap” ini dilakukan dengan studi kasus di Rutan Kelas II B Sidrap dan melibatkan berbagai instansi terkait.

Audiensi dan diskusi penelitian berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Sidrap, Selasa malam (11/11/2025), dihadiri unsur Forkopimda, termasuk Dandim 1420 Letkol Awaloeddin, Kapolres AKBP Fantry Taherong, Kajari Adhy Kusumo Wibowo, serta Kepala BNNK Syahril Said.

Dalam kesempatan itu, Bupati Syaharuddin menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menekan penyalahgunaan narkotika serta menggeser citra negatif Sidrap menjadi daerah yang lebih produktif dan religius.

“Upaya pencegahan tidak cukup hanya di hilir, tapi harus dimulai dari penguatan ekonomi, pendidikan, dan spiritual masyarakat,” tegas Syaharuddin.

Menurutnya, masyarakat dengan bekal ilmu, iman, dan kesejahteraan ekonomi yang baik akan lebih kuat menolak pengaruh narkotika. Ia juga mengapresiasi langkah penelitian yang dilakukan oleh Dian Kartika sebagai kontribusi nyata dalam upaya pencegahan.

“Terima kasih atas perhatian dan dedikasi dalam mengangkat isu ini. Kami ingin Sidrap dikenal bukan lagi sebagai lumbung narkoba, melainkan lumbung padi, lumbung telur, dan lumbung penghafal Al-Qur’an,” ujarnya.

Sementara itu, Dian Kartika menjelaskan, penelitiannya menyoroti keterlibatan perempuan dalam penyalahgunaan narkotika yang disebabkan berbagai faktor seperti tekanan ekonomi, rendahnya pendidikan, hingga pengaruh keluarga.

Ia berharap penelitian ini dapat memberikan masukan kebijakan yang lebih efektif dalam penanganan dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di Sidrap. “Kami memohon dukungan semua pihak untuk kelancaran penelitian ini,” tutupnya.(*)