Opini Abd Rahman
Refleksi Hari Santri dan Bulan Bahasa: Santri dan Reaktualisasi Bahasa
tercatat 42.391 pondok pesantren di Indonesia. 24.634 pondok pesantren yang berfokus pada pembelajaran kitab kuning
“Tapi terlepas dari itu semua, pribahasa yang berbunyi ala bisa karena biasa, maksudnya sekalipun mereka tidak tahu bahasa lontara maka itu tidak apa. Pada akhirnya mereka akan
faham juga dengan sendirinya karena terbiasa dan hal ini dibuktikan oleh guru-guru dari Jawa (Madura) mereka rata-rata sudah mahir dalam berbahasa Bugis. Dalam konteks memaknakan
bahasa Arab itu sebenarnya lebih pas maknanya jika diartikan ke dalam bahasa Bugis.” Demikian jawaban pengajar Pondok Pesantren DDI Mangkoso tersebut.
Sedangkan menurut Mahasiswa Universitas Al Azhar Cairo asal Maros, Ilham Hasad (Oktober 2025) menjelaskan bahwa menguasai bahasa daerah dan bahasa Indonesia dengan baik adalah bekal penting bagi santri. Bahasa Indonesia memperkuat peran santri dalam dakwah dan pendidikan nasional, sementara bahasa daerah itu mempererat hubungan dengan masyarakat lokal dan juga menjaga kearifan budaya.
Sinkronisasi keduanya masih sangat dibutuhkan, dan memang kalau kita baca kitab Ta’lim Wa Tabligh, diantara metode mengajar dan dakwah yang ditekankan adalah “Allughatul Muyassar”.
Pendapat lainnya diperkuat oleh Pengasuh Ponpes DDI Hasanuddin Mandai Maros, Fakhrul Razy (Oktober 2025) bahwa sangat penting di mix bahasanya (Indonesia dan daerah) karena
santri itu ada yang dari daerah. Dengan menggunakan bahasa daerah, santri merasa lebih dekat dan termotivasi dengan materi kajian, yang dari luar provinsi pun bisa belajar dan memahami bahasa daerah orang tuanya atau tempat menimba ilmunya.
Sebagai pemerhati bahasa, kita harapkan bahasa hidup dalam ruang dan media pembelajaran demi memperkokoh eksistensi dan keberlangsungan bahasa Indonesia apalagi bahasa daerah.
Spesifik bahasa dearah, jangan sampai hilang, mati atau bahkan terdegradasi dengan sendirinya dalam berbagai kesempatan.
Pada akhirnya, kita harapkan santri yang kini akan beranjak jadi pemuda memiliki komitmen tinggi merawat bahasa tetap lestari. Mampu menempatkan secara proporsional. Mari
memperteguh kedudukan bahasa daerah, mencintai bahasa Indonesia dan semangat tingkat tinggi belajar bahasa asing. Selamat Hari Santri Nasional dan Selamat Bulan Bahasa.
| Tomas Trucha Tak Dampingi PSM Makassar Lawan Madura United |
|
|---|
| Camat Pattallassang Takalar Gerak Cepat Koordinasikan Launching 4 Koperasi Kelurahan Merah Putih |
|
|---|
| Tomas Trucha: Makassar Ini Kota Petarung |
|
|---|
| 1500 Santri dan Ulama Indonesia Timur Silaturahmi di Balai Manunggal Makassar |
|
|---|
| Perempuan dan Pola Parenting Literasi Digital Keluarga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.