Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Pesantren sebagai Katalis Peradaban, Catatan dari MQK Internasional I

Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional pertama dan MQK Nasional ke-8 dilaksanakan di Asadiyah

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
PENULIS OPINI - Ahmad Arfah Mubasyarah SS MHum, ASN Kemenag Bulukumba/Penggiat Sosial. Dia menulis opini soal MQK Internasional. 

Pesantren dan Moderasi Beragama

Menghadapi tantangan radikalisme dan intoleransi yang mengancam keutuhan bangsa, pesantren berperan sebagai benteng moderasi beragama.

Tradisi keilmuan pesantren yang mengajarkan pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam).

Pesantren mengajarkan Islam yang moderat, toleran, dan menghargai keberagaman.

Para santri dididik untuk memahami perbedaan sebagai keniscayaan dan bagian dari kekayaan bangsa.

Peran ini sangat penting dalam menjaga kohesi dan harmoni sosial dan persatuan Indonesia yang majemuk.

Dapat disimpulkan, jika pesantren telah membuktikan dirinya sebagai katalis peradaban bangsa melalui berbagai peran strategis yang dimainkannya.

Dari pembentukan karakter, pendidikan, ekonomi, hingga menjaga moderasi beragama, pesantren telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai bagi Indonesia.

Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, pesantren tetap menjadi benteng pertahanan nilai-nilai luhur dan pusat pengembangan keilmuan Islam dan mendorong perdamaian.

MQK Internasional Wajo adalah bukti nyata bahwa pesantren tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga terus berinovasi dan berkontribusi positif bagi peradaban umat manusia.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved