Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Yahyatullah Muzakkir

Membaca Tan Malaka dan Realitas Gerakan Hari Ini

Pembakaran menjadi penanda bahwa gerakan seperti demonstrasi oleh anak muda dan mahasiswa sepenuhnya bukan kendali mereka

Editor: AS Kambie
Ist
OPINI - Andi Yahyatullah Muzakkir Founder Anak Makassar Voice. Yahyatullah Muzakkit aktif menulis opini Tribun Timur. 

Fenomena ini memiliki plus-minusnya tersendiri. Memang benar api menjadi simbol revolusi, tapi api yang dimaksudkan adalah api yang terukur dan terkendali.

Pembakaran kemarin semata-mata menjadi penanda bahwa gerakan seperti demonstrasi oleh anak muda dan mahasiswa sepenuhnya bukan kendali mereka, ada sekelompok orang dan oknum, dalam artian lain mereka tidak mampu mengendalikan gerakan demonstrasi yang sedang mereka rencananya dan jalankan.

Ini penanda bahwa anak muda dan mahasiswa hari ini banyak yang tidak berpikir rasional, malah sebaliknya sangat emosional.

Hal lainnya, kultur literasi, membaca-menulis-berdiskusi dulu dan sekarang sangatlah berbeda, dulu sangat ulet hari ini sangat longgar. Pemikiran-pemikiran yang cemerlang memang harus diakui banyak lahir oleh tokoh-tokoh dulu dibanding sekarang.

Semangat membaca, menulis dan hadir pemikiran-pemikiran briliant memang sangatlah besar. Pikiran-pikiran besar Tan Malaka seperti “Naar de Republik,” Dari Penjara Ke Penjara,” Aksi Massa,” hingga Madilog tidak lahir dan hadir begitu saja. Melainkan melalui pergulatan panjang dan pengalaman yang dalam lagi matang.

Tan Malaka menulis “Madilog” selama delapan bulan, ia menghabiskan waktu selama 3 jam dalam sehari untuk menghadirkan maha karyanya yang sampai hari ini masih menjadi rujukan kita.

Lalu, apakah keuletan belajar model Tan Malaka masih sama seperti hari ini?

Pengaruhnya tentu sangat banyak, selain kepesatan teknologi, mengakarnya penggunaan gadget dan sejumlah distraksi lainnya membuat anak muda dan mahasiswa hari ini lumpuh dan banyak menghabiskan waktu di zona nyamannya.
Ini menjadi tantangan tersendiri di zaman ini.

Pertanyaannya, apakah kita mampu mengatasi tantangan ini semua?
Dan kita tetap bisa bertumbuh, semangat dalam pengembangan diri, terus menyalurkan energi kreatif dan mampu melahirkan pikiran-pikiran besar dan alternatif.
Semua itu tergantung kita semua.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved