Kepala BPOM Taruna Ikrar Bertemu 10 Pengusaha Malaysia dan 5 China, Nilai Investasi Rp15 Triliun
Kedatangan delegasi pengusaha obat, makanan dan pangan olahan dari Malaysia dan China untuk menjajaki investasi di Tanah Air.
Membuka ruang kolaborasi antara BPOM, pelaku usaha, dan perguruan tinggi.
Memperkuat daya saing bangsa.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr Harun Joko Prayitno M.Hum, sangat mengapresiasi acara Gebyar Academia Business and Government Collaboration (ABG) sebagai bagian refleksi satu tahun Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran.
Acara ini digelar di halaman Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Jl Percetakan Negara, Jakarta, Sabtu-Minggu (15-16/11/2025).
Prof Harun menyebut 20 rektor perwakilan perguruan tinggi di Indonesia hadir langsung di acara tersebut.
Dari Makassar turut hadir delegasi Rektor Unhas dan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar, Dr. dr. Dewi Setiawati, Sp.OG., M.Kes mewakil
Rektor UIN Alauddin.
Mr Dmytro Baskakov, Perwakilan Perusahaan Global Age Management Alliance Amerika Serikat, mewakili unsur pelaku usaha ikut meneken kerja sama dengan delegasi lintas kampus di Indonesia di Gedung Merah Putih BPOM RI.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka membuka acara secara daring. Gibran secara khusus mengapresiasi inisiatif dan program BPOM RI sebagai regulator pengawasan obat dan makanan di bawah kepemimpinan Taruna Ikrar.
BPOM RI di bawah Taruna Ikrar mempercepat proses registrasi obat inovatif melalui mekanisme reliance, yaitu pengakuan hasil evaluasi dari otoritas negara rujukan.
Dengan sistem ini, evaluasi yang semula memakan waktu 300 hari kini dapat dipangkas menjadi 120 hari, bahkan tengah diupayakan 90 hari.
Salah satu contoh nyata adalah izin edar obat fezolinetant yang selesai hanya dalam 54 hari kerja.
Selain itu, BPOM mendorong penggunaan bahan baku lokal, khususnya garam farmasi, melalui program BPOM Bergerak FAST (Fix Aman, Standar Terjaga).
Program ini menargetkan kemandirian pasokan garam farmasi dalam negeri, dengan kebutuhan nasional mencapai 7.700 ton per tahun.
Beberapa industri garam lokal yang telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kini siap memasok kebutuhan farmasi dan pangan nasional, sehingga mereduksi ketergantungan impor.
| Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Pertemukan Pelaku Usaha Indonesia dengan Delegasi 6 Negara |
|
|---|
| 20 Kampus Apresiasi Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, Teken Kerja Sama dengan Pelaku Industri |
|
|---|
| Wapres Resmikan Gebyar Kolaborasi ABG BPOM RI: Refleksi Satu Tahun Asta Cita |
|
|---|
| Indonesia Nomor Dua Dunia Penderita Terbanyak Penyakit TBC, BPOM Percepat Inovasi Vaksin Baru |
|
|---|
| BKN dan BPOM Perkuat Sinergi Dukung Program Sejuta Vaksinasi HPV untuk ASN |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Taruna-Ikrara-menerima-kunjungan-pengusaha-Malaysia-dan-China.jpg)