Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BHS Dukung Prabowo Bangun Rel di Luar Jawa, Dorong Trans Sumatera-Sulawesi

rencana Presiden Prabowo sejalan dengan misi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Anggota Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, M.I.Pol., 

“Maka ekonomi di Pulau Sulawesi akan berkembang pesat dengan adanya logistik sumber daya alam dan penumpang dalam jumlah besar yang diangkut oleh transportasi massal kereta api. Tentu lebih efektif dan murah,” katanya.

Ia memperkirakan, dengan biaya tak lebih dari Rp200 triliun, proyek Trans Sumatera dan Trans Sulawesi dapat terealisasi untuk menggerakkan ekonomi di 16 provinsi di kedua pulau tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi akan menggeliat, dan pemerataan ekonomi pasti terjadi berkat transportasi publik massal itu,” ujar BHS.

Ia menekankan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditentukan oleh kecepatan perpindahan logistik dalam jumlah besar ketimbang mobilitas penumpang semata.

“Karena yang lebih bisa menumbuhkan ekonomi adalah perpindahan logistik yang cepat dalam jumlah besar daripada perpindahan penumpang,” jelasnya.

BHS juga menyoroti pentingnya pembangunan sistem kereta api di Provinsi Aceh yang mendesak untuk mendukung infrastruktur pelabuhan dan kawasan industri terintegrasi.

Selain itu, katanya, pembangunan ini juga penting untuk bersaing dengan Singapura dan Malaysia yang telah lama menguasai sebagian besar logistik di Selat Malaka dan Selat Sunda.

“Dengan potensi pasar Singapura dan Malaysia masing-masing 30 juta TEUS per tahun, serta wacana pembangunan Selat Kra di Thailand, kita harus berusaha mengambil pasar tersebut dengan membuat sistem transportasi kereta api di Sumatera,” ujarnya.

Ia menegaskan, tujuan utama pembangunan jaringan tersebut adalah untuk mengangkut bahan mentah menuju industri penghasil bahan jadi di Sumatera, yang selanjutnya dapat didistribusikan ke Jawa maupun diekspor.

BHS menutup pernyataannya dengan harapan agar pemerintah meninjau kembali prioritas pembangunan transportasi nasional.

“Pemerintah RI sebaiknya memprioritaskan kereta api konvensional sebagai transportasi massal di seluruh wilayah Indonesia karena mampu memindahkan logistik dan penumpang dalam jumlah besar untuk pemerataan ekonomi,” tegasnya.

“Setelah kereta api seluruh Indonesia tercukupi, baru kita bicara soal kereta cepat untuk Jakarta–Surabaya, bahkan hingga ke Banyuwangi,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Tags
kereta api
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved