370 Saksi Diperiksa Kasus Korupsi Gaji Karyawan Balai Kereta Api Sulsel
Kasi Pidsus Kejari Maros Sulfikar menyatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak ahli terkait proses audit
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ari Maryadi
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Penyidikan Kasus dugaan penyimpangan pembayaran tenaga outsourcing di Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan masih terus berlanjut.
Kasi Pidsus Kejari Maros, Sulfikar menyatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak ahli terkait proses audit.
Selain itu, sebanyak 370 saksi pun telah diperiksa selama proses penyelidikan ini.
“Kemungkinan saksi bisa sampai 500 orang, terdiri dari karyawan dan pihak perusahaan,” bebernya, Kamis (29/5/2025).
Setelah proses pemeriksaan saksi rampung, selanjutnya akan masuk pada proses perhitungan kerugian negara (PKN).
“Setelah pemeriksaan saksi, akan dilakukan perhitungan kerugian negara,” imbuhnya.
Sementara itu, Kajari Maros, Zulkifli Said mengatakan kasus ini melibatkan dua perusahaan outsourcing.
Perusahaan tersebut diduga melakukan pemotongan upah sekitar 500 orang karyawan.
“Perusahaannya yakni PT First Security Indonesia (FSI) dan PT Cemerlang Intan Sejati (CIS) , mereka diduga memotong bahkan ada yang tidak dibayarkan upah karyawan selama 2 tahun,” bebernya, Rabu (26/3/2025) lalu.
Ia menjelaskan pihak balai sudah sempat menagih pihak perusahaan outsourcing.
Namun, hingga beberapa waktu berlalu, tak ada itikad baik dari pihak perusahaan untuk segera membayarkan sisa upah pegawai.
Zulkifli menyebut kerugian atas kasus ini mencapai Rp2 miliar.
“Perkiraannya ada sekitar Rp2 miliar. Ini sangat menyedihkan karena yang dipekerjakan adalah warga setempat dan ternyata tak meneripa upah dari hasil kerja mereka,” imbuhnya.
Profil Bripka Taswin Idris Bintara Polisi Sekolahkan Raisa Bersaudara, 'Tak Usah Pusing, Saya Urus' |
![]() |
---|
Final Indonesia vs Vietnam, Bupati Maros Chaidir Syam Sebut Timnas Menang 2-1 |
![]() |
---|
Perbaikan Jembatan Gantung Baju Bodoa Maros Mulai Besok, Anggaran Rp200 Juta |
![]() |
---|
Kepala Desa Heni Mulyani Ditangkap Korupsi Setengah Miliar, Jual Posyandu Beli Ambulans Bodong |
![]() |
---|
Target Rp342 M, Capaian PAD Maros Baru Rp135 M hingga Juli 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.