Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OTT Gubernur Riau

Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Ditentukan KPK Hari ini

Status hukum Gubernur Riau dan para pihak lain yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) diumumkan hari ini

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
GUBERNUR RIAU - Penampilan Gubernur Riau Abdul Wahid saat tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Abdul Wahid tiba di Jakarta, Selasa (4/11/2025) pagi, hari ini status hukumnya diumumkan. 

Jika ditetapkan sebagai tersangka, Abdul Wahid akan menjadi gubernur Riau keempat yang terjerat kasus korupsi, setelah tiga pendahulunya yakni Saleh Djasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun.

Profil Abdul Wahid

Abdul Wahid lahir di sebuah dusun bernama Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada 21 November 1980.

Tak lama setelah kelahirannya, Wahid diboyong kedua orangtuanya ke Desa Sei Simbar, Kecamatan Kateman, yang masih berada di Kabupaten Indragiri Hilir.

Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Tak banyak informasi mengenai kedua orang tuanya, kecuali bahwa sang ayah meninggal dunia ketika Wahid berusia 10 tahun.

Wahid menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Sei Simbar dan lulus pada tahun 1994.

Ia kemudian melanjutkan ke MTs Sei Simbar dan menamatkannya pada tahun 1997.

Setelah itu, Wahid pergi ke ibu kota kabupaten, Tembilahan, untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah (MA) Tembilahan.

Namun, belum lama bersekolah di sana, Wahid diajak oleh kakak sepupunya untuk mondok di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Lasi Tuo, Kecamatan Ampek Angkek Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Setelah menuntaskan pendidikan di pondok pesantren, Wahid kembali ke Provinsi Riau dan melanjutkan kuliah S-1 di IAIN SUSKA Riau (kini UIN SUSKA Riau) pada Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Selama menempuh pendidikan tinggi, Abdul Wahid mulai aktif di dunia politik dan menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang hingga kini masih menaungi karier politiknya.

Karier Politik

Sebelum terjun ke dunia politik, Abdul Wahid menjabat sebagai direktur salah satu perusahaan dari tahun 2002.

Pada tahun 2002, ia pun memilih bergabung dengan PKB.

Usai bergabung dengan PKB, Abdul Wahid memperkaya pengalaman berorganisasinya dengan menjadi Wakil Sekretaris PC HMI tahun 2002–2003, lalu menjadi Wakil Sekretaris DPW PKB Riau pada tahun 2002–2004 dan tahun 2004–2009.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved