Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OTT Gubernur Riau

Karier Politik Gubernur Riau Abdul Wahid, Baru 8 Bulan Menjabat Sudah Ditangkap KPK

Penangkapan ini terjadi hanya delapan bulan setelah Abdul Wahid dilantik sebagai Gubernur Riau pada Februari 2025.

Editor: Ansar
Pemprov Riau
GUBERNUR RIAU - Gubernur Riau Abdul Wahid berhasil membawa nama Riau ke panggung internasional lewat program Riau for Green. Kini Abdul Wahid tangkap KPK. (Dok. Pemprov Riau) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Riau Abdul Wahid ternyata baru delapan bulan menjabat.

Abdul Wahid ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (3/11/2025).

Sembilan orang lainnya juga turut diamankan dalam operasi tangkap tangan tersebut.

Penangkapan ini terjadi hanya delapan bulan setelah Abdul Wahid dilantik sebagai Gubernur Riau pada Februari 2025.

Sebelum ditangkap Abdul Wahid, sempat menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait larangan praktik gratifikasi.

Dikutip dari laman Pemprov Riau, SE dengan Nomor 100.3.3.1/1606/SETDA/2025 itu ditandatangani Abdul Wahid pada 25 September 2025 atau sebulan sebelum dirinya terjaring OTT KPK pada Senin (3/11/2025) kemarin.

Dalam surat edaran, Abdul Wahid meminta kepada seluruh jajaran  Pemprov Riau untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun dan mengatasnamakan Gubernur ataupun Wakil Gubernur Riau.

"Kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, agar tidak melakukan atau meminta sesuatu kepada siapapun dan dalam bentuk apapun dengan mengatasnamakan jabatan atau mengatasnamakan pimpinan (gubernur/wakil gubernur) terkait pungutan dan bentuk pemberian lainnya dalam jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau," demikian isi SE tersebut.

Profil Abdul Wahid

Abdul Wahid lahir di sebuah dusun bernama Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada 21 November 1980.

Tak lama setelah kelahirannya, Wahid diboyong kedua orangtuanya ke Desa Sei Simbar, Kecamatan Kateman, yang masih berada di Kabupaten Indragiri Hilir.

Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Tak banyak informasi mengenai kedua orang tuanya, kecuali bahwa sang ayah meninggal dunia ketika Wahid berusia 10 tahun.

Wahid menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Sei Simbar dan lulus pada tahun 1994.

Ia kemudian melanjutkan ke MTs Sei Simbar dan menamatkannya pada tahun 1997.

Setelah itu, Wahid pergi ke ibu kota kabupaten, Tembilahan, untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah (MA) Tembilahan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved