Soal Guyonan Pandji, Frederik Kalalembang: Harkat Orang Toraja Tak Layak Dijadikan Candaan
Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IkaTNus), Irjen Pol (Purn) Drs Frederik Kalalembang menanggapi hal tersebut.
Akibatnya, sejumlah masyarakat Toraja meletakkan jenazah yang belum dimakamkan di ruang tamu.
Pada awal November 2025, potongan video berisi materi tersebut kembali viral di media sosial.
Video ini dengan cepat menyebar dan memicu gelombang kemarahan dari masyarakat Toraja di seluruh Indonesia.
Menanggapi protes yang semakin membesar, Pandji Pragiwaksono berinisiatif melakukan dialog dengan Ibu Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Dalam percakapan tersebut, Pandji mengaku mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai makna dan filosofi budaya Toraja.
Pandji Pragiwaksono mengunggah surat permohonan maaf terbuka di akun Instagram resminya, Selasa (4/11/2025).
Ayah dua anak itu mengakui kesalahannya, menyebut leluconnya 'ignorant', dan menyatakan siap bertanggung-jawab.
Ia membuka opsi untuk menempuh jalur penyelesaian adat di Toraja atau menjalani proses hukum negara yang sedang berjalan.
Pandji Pragiwaksono juga berkomitmen untuk belajar dari insiden ini agar menjadi komika yang lebih peka dan peduli terhadap keragaman budaya Indonesia. (*)
| Komika Pandji Minta Maaf ke Masyarakat Toraja, Siap Diproses Hukum |
|
|---|
| Pandji Pragiwaksono Terima Dihukum Adat Toraja, Didenda 50 Ekor Kerbau? |
|
|---|
| Masyarakat Toraja Protes Keras Candaan Komika Pandji Prawigaksono Soal Rambu Solo' |
|
|---|
| Frederik Kalalembang Soroti 37 Passobis Sidrap Dibebaskan di Depan Lima Jenderal, Ada Apa? |
|
|---|
| Frederik Kalalembang Minta Kapolda Sulsel Tegas Berantas Narkoba dan Korupsi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.