Driver Ojol Rela Potongan 20 Persen Demi Promo dan Insentif
Survei ungkap mayoritas driver ojek online pilih potongan 20 persen asal order stabil dan insentif terjamin.
Namun, aturan yang terlalu kaku bisa menghambat inovasi.
“Jika negara terlalu jauh mengatur besaran komisi atau model usaha, ruang inovasi bisa terhambat. Padahal fleksibilitas dibutuhkan untuk merespons perubahan pasar digital,” katanya.
Aturan berlebihan juga bisa berdampak negatif bagi driver dan konsumen.
Tanpa ruang bagi aplikator berinvestasi dalam teknologi, promo, dan insentif, ekosistem transportasi daring bisa kehilangan daya saing.
Industri digital adalah pilar ekonomi masa depan. Ride hailing berkontribusi pada PDB dan penyerapan tenaga kerja, serta memberi akses pendapatan bagi jutaan mitra driver.
Dua survei tersebut menegaskan bahwa driver tidak sekadar menuntut potongan rendah, melainkan ekosistem yang stabil, adil, dan transparan.
Mereka rela berbagi 20 persen selama aplikator memberi order stabil, promo efektif, dan perlindungan nyata.
“Titik temu bisa dibangun: aplikator menjaga transparansi dan manfaat, pemerintah mengawal regulasi adil, dan driver memahami posisi mereka sebagai mitra mandiri. Jika jalan tengah ini dijalankan, industri digital Indonesia akan tumbuh berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan,” pungkasnya. (*)
| Semangat Tanpa Batas, PNM Dorong Cerebral Palsy Berdaya di Hari Sumpah Pemuda |   | 
|---|
| Semangat Sumpah Pemuda, Pemuda PNM Hidupkan Semangat Kebangsaan Melalui Pemberdayaan UMKM |   | 
|---|
| Tabel Angsuran KUR BRI Pinjaman Rp100 Juta, Syarat Lebih Mudah, Tenor Panjang |   | 
|---|
| UMKM Biringkanaya Dapat Pendampingan dari Bank Papua Makassar |   | 
|---|
| Sompo Sasar UMKM Lewat Produk Asuransi Kesehatan |   | 
|---|

 
			
 
                 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											 
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.