Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makassar dan Gowa Peringkat Teratas Kasus HIV/AIDS di Sulsel, Terbanyak karena Hubungan Sesama Jenis

Kasus HIV atau human immunodeficiency virus di Sulsel mencapai 1.214 kasus pada periode Januari - Agustus 2025.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM
HIV/AIDS - Ilustrasi kasus HIV/AIDS. Kasus HIV atau human immunodeficiency virus di Sulsel mencapai 1.214 kasus pada periode Januari - Agustus 2025. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus HIV atau human immunodeficiency virus di Sulsel mencapai 1.214 kasus pada periode Januari - Agustus 2025.

HIV merupakan virus merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan ini berguna untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Jika sel-sel rusak dan jumlahnya berkurang, daya tahan tubuh akan melemah.

Sehingga penderitanya mudah terkena infeksi dan penyakit lainnya.

"Kasus tertinggi tercatat di Makassar dan Gowa," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Yusri pada Jumat (19/8/2025).

Data menunjukkan, Makassar tercatat ada 563 kasus.

Sementara di Gowa ada 119 kasus. Palopo diurutan ketiga 79 kasus.

Kemudian Bone 46 kasus serta Toraja Utara 42 kasus.

Penyebab penyebaran virus HIV ada beberapa cara.

Baca juga: 454 Kasus HIV/AIDS di Makassar, Hubungan Sesama Jenis Dominasi Penularan

Di antaranya hubungan seksual tanpa pelindung dengan orang yang terinfeksi.

Penggunaan bersama jarum suntik yang terkontaminasi.

Dari ibu ke anak selama kehamilan, saat melahirkan, atau melalui ASI.

Bisa juga transfusi darah yang terkontaminasi.

Dari segi penyebab hubungan seks laki-laki dengan laki-laki jadi terbanyak di Sulsel.

"(Sebanyak) 572 kasus HIV disebabkan LSL," kata Yusri.

Baca juga: 235 Kasus HIV di Pangkep Didominasi Hubungan Sesama Jenis, Simak Cara Cegah dan Pengobatan

Kasus lainnya cukup tinggi pada pelanggan pekerja seksual sebanyak 59 kasus.

Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, terdapat berbagai pengobatan yang dapat memperlambat perkembangan penyakit.

Sehingga memungkinkan penderita menjalani kehidupan yang lebih normal dan sehat. 

Ketika HIV berkembang menjadi tahap akhir, kondisi ini dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Kondisi ini ketika tubuh hampir tidak memiliki kemampuan untuk melawan infeksi.

Dari jumlah kasus tersebut di Sulsel, 74 persen merupakan laki-laki.

Lalu 26 persen lainnya perempuan.

Rentang usia 25-49 tahun paling banyak terinveksi, 51 persen.

Kemudian 15-24 tahun sebanyak 37 persen.

Usia dibawah 15 tahun ada 7 persen. Sedangkn usia diatas 50 tahun ada 5 persen.

Kepala Dinkes Makassar Nursaidah Sirajuddin mengakui angka HIV/AIDS cenderung tinggi dalam tiga tahun terakhir.

“Penularan terjadi lewat hubungan seks tanpa kondom, penggunaan jarum suntik terkontaminasi, transfusi darah, hingga dari ibu ke bayi,” ujar Nursaidah.

Ia menambahkan, hubungan sesama jenis atau lelaki sesama lelaki (LSL) mendominasi angka penularan HIV/AIDS di Makassar. 

“Penanganan LSL ini cukup alot karena belum ada regulasi yang memadai, dan menyangkut HAM,” jelasnya. (*)

Cakupan kasus HIV di Sulsel

Makassar : 563 

Gowa : 119

Palopo: 79

Bone : 46

Toraja Utara : 42

Parepare : 41

Pinrang : 33

Sidrap : 32

Bulukumba : 30

Jeneponto : 30

Takalar : 25

Luwu : 22

Tana Toraja : 22

Luwu Timur : 19

Wajo : 16

Bantaeng : 13

Sinjai : 13

Soppeng : 12

Maros : 12

Barru : 10

Selayar : 11

Pangkep : 9

Luwu Utara : 8

Enrekang : 7

Cakupan penemuan kasus HIV

Laki Seks dengan Laki : 572

Waria : 42

Wanita Pekerja Seksual : 22

Pengguna Narkoba Suntik : 3

Penyakit TB : 162 

Penyakit IMS : 14

Penyakit Hepatitis : 2

Ibu Hamil : 54

Pelanggan Pekerja Seksual : 59

Pasangan Resti : 32

Pasangan ODHIV : 52

Anak ODHIV : 6

WBP : 10

Calon Pengantin : 12

Lain-Lain : 200.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved