Profil Sutinah dan Yuki Bupati - Wabup Mamuju Sulbar, ke Makassar Saat Didemo Honorer
Pemimpin tertinggi di Mamuju, Sulawesi Barat itu tak temui ratusan honorer dan tenaga kontrak.
Sitti Sutinah Suhardi lahir pada 7 Maret 1984 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Dia merupakan anak dari Suhardi Duka, mantan Bupati Mamuju periode 2005-2015, dan juga merupakan Gubernur terpilih Sulawesi Barat periode 2025-2030.
Sutinah memulai pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Mamuju pada 1990-1996, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Mamuju (1996-1999), SMA Negeri 1 Mamuju (1999-2002).
Setelah tamat SMA, Sutinah melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 2002.
Sutinah meraih gelar sarjana hukumnya pada 2006.
Pada 2010, Sutinah melanjutkan pendidikan magister di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan menyelesaikannya di 2012.
Pada 2024, Sutinah berhasil meraih gelar doktor di program studi Dirasah Islamiyah konsentrasi Syariah Hukum Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Gelar ini dicapai Sutinah setelah memulai pendidikan doktoralnya di tahun 2021.
Adapun disertasi yang diangkat Sutinah berjudul "Perempuan dan Pilkada Dalam Perspektif Kesetaraan Gender Menurut Hukum Islam".
Karier Sutinah
Sebelum menjadi Bupati Mamuju, Sutinah memulai kariernya dengan bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintahan Kabupaten Mamuju.
Tercatat, Sutinah pernah menjabat sebagai Kasi Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju (2007), Kabid Bappeda Kabupaten Mamuju (2009), Kabid Bapedalda Kabupaten Mamuju (2012), dan Sekretaris Dinas Dikpora Kabupaten Mamuju (2015).
Selain itu, Sutinah juga pernah menjabat Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Mamuju (2017), dan Kepala Dinas Perdagangan (2018).
Sutinah juga tercatat sebagai anggota Bhayangkari Polri, mengingat dia adalah istri dari Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, mantan Kapolrestabes Denpasar yang kini menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi.
Maju sebagai bupati
Pada 2020, Sutinah mundur dari jabatannya sebagai Kadis Perdagangan Mamuju untuk maju dalam Pilkada Mamuju 2020.
Sutinah yang berpasangan dengan Ado Mas'ud maju sebagai calon bupati melawan petahana Habsi Wahid yang berpasangan Irwan Satya Putra Pababari.
Pasangan Sutinah-Ado berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengumpulkan 76.627 suara.
Kemenangan ini sekaligus menandakan Sutinah sebagai bupati perempuan pertama di Kabupaten Mamuju.
Baca juga: Profil Bupati Petahana Demak Eistianah, Dokter Muda yang Akan Memimpin Demak 2025-2030
Pada Pilkada 2024, Sutinah kembali maju sebagai calon bupati dan berpasangan dengan Yuki Permana.
Diusung 13 partai, Sutinah melawan wakilnya di periode pertama Ado Mas'ud yang berpasangan dengan H. Damris.
Sutinah berhasil menang setelah unggul dalam perolehan suara dari Ado Mas'ud.
Harta Kekayaan Sutinah
Dilansir dari laman e-lhkpn.kpk.go.id, Sutinah memiliki harta kekayaan Rp 9.842.995.170 periodik 2023.
Kekayaan ini berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp 5.100.000.000, alat transportasi dan mesin senilai Rp 756.900.000, harta bergerak lainnya senilai Rp 57.000.000, kas dan setara kas Rp 590.500.000, serta harta lainnya senilai Rp 3.333.595.170.
Profil Yuki Permana
Yuki lahir di Makassar Sulsel pada tanggal 30 Desember 1972.
Sekolah dasar di SD Negeri Panaikang, Makassar 1980-1986, melanjutkan ke SMP Negeri VIII Makassar 1986 -1989.
Kemudian masuk di STM Pembangunan 1989- 1993, kemudian kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar 1993-1998.
Semasa sekolah Yuki menjadi anak yang berprestasi juga aktif di organisasi, di bangku kuliah.
Yuki menjadi anggota himpunan jurusan elektro dan menjabat sebagai ketua bidang di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Teknik Universitas Hasanuddin.
Selain itu, ia juga berperan sebagai wakil ketua di Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unhas.
Saat itu dia mengambil jurusan Teknik Elektro, dan sempat menjadi ketua bidang Himpunan Mahasiswa Elektro lalu menjadi Ketua bidang BEM Teknik Unhas pada 1995 lalu.
Yuki juga ditempa dalam pergolakan masa Reformasi 1998, yang membentuk komitmennya untuk mensejahterakan masyarakat.
Ia memahami betul arti dari perubahan dan pentingnya mendengarkan suara rakyat.
Ia memulai karir politik sebagai Kepala Bidang Kaderisasi di DPD PKS Makassar.
Dari sana, Yuki terus mengembangkan kemampuannya, menjabat sebagai Sekretaris Umum di DPW PKS Sulawesi Selatan.
Puncaknya, pada tahun 2004, ia diamanahkan sebagai Ketua Umum DPW PKS Sulawesi Barat.
Yuki jatuh hati dan menikahi gadis Bugis asal Kabupaten Pinrang, Sulsel bernama Andi Hamdia, SH, M. HUM dan telah dikarunia 7 orang anak.
Pengalaman di pemerintahan juga tidak bisa diragukan, Yuki pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sulbar dua periode.
Tak jarang, pria yang punya senyum khas ini ditemui di kegiatan sosial keagamaan.
Turun langsung bersama masyarakat di kegiatan bakti sosial seperti sunatan massal dan pembagian bahan pokok kerap ia lakukan, itu jauh hari sebelum namanya masuk dalam bursa calon wakil bupati Mamuju.
Harta Kekayaan Yuki Permana
Berdasarkan LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN).
Per tanggal Penyampaian/Jenis Laporan pada 27 Agustus 2024/Khusus - Calon kepala daerah, Yuki melaporkan harta kekayaannya.
Dalam laporan itu, total harta kekayaan Yuki Permana mencapai Rp992.329.304.
Baca juga: Profil Andi Sudirman Gubernur Terpilih Sulawesi Selatan 2024, Anak Petani yang Menang Pilkada 2024
Jauh dari total harta kekayaan Sutinah Suhardi, bupati terpilih yang emncapai Rp9,8 miliar.
Kekayaan Yuki yakni dua asset tanah dan bangunan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat masing-masing senilai Rp500 juta dan Rp450 juta.
Kemudian Yuki juga tercatat memiliki iga buah kendaraan, masing-masing dua roda empat dan sebuah motor.
Yakni Suzuki Ertiga AVJ4JF DX (4X2) MT Tahun 2017.
Kemudian satu unit Wuling Formo tahun 2020 dan sebuah motor Yamaha B3M M/T / SOLO Tahun 2020.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com
Bupati dan Pejabat Mamuju Tak Temui Demonstran PPPK Paruh Waktu, Honorer Nyaris Segel Kantor Sutinah |
![]() |
---|
Honorer Maros Antusias Sambut Perpanjangan Pengisian DRH PPPK |
![]() |
---|
BKN Perpanjang Pengisian DRH, 6.656 Honorer Pemkot Makassar Segera Jadi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Polres Maros Raup Rp146 Juta dari PPPK Paruh Waktu, Biaya SKCK Rp30 Ribu Per Orang |
![]() |
---|
Calon PPPK Paruh Waktu Membludak Urus SKCK di Polres Jeneponto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.