Berita Foto
Pertamina dan Warga Ubah Limbah MBG Jadi Pakan Ternak Berkelanjutan
Limbah tersebut di tangan warga diubah menjadi pakan bergizi tinggi bagi ratusan bebek
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setiap hari, ratusan siswa penerima program “Makan Bergizi Gratis” (MBG) di wilayah Mandai dan Biringkanaya menikmati santapan sehat dari pemerintah.
Namun tak banyak yang tahu, sisa makanan dari program itu kini punya perjalanan baru yang tak kalah bermakna: menjadi pakan ternak bebek ramah lingkungan di Dusun Tamarunang, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Inovasi ini lahir dari kolaborasi antara PT Pertamina Patra Niaga melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Mereka melihat potensi besar dari sisa makanan sekolah yang semula berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kini, limbah itu diubah menjadi bahan pakan berkelanjutan yang memperkuat ekonomi lokal dan menjaga lingkungan.
Setiap harinya, tim Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Baji Mangngai mengumpulkan sekitar 100 hingga 150 kilogram limbah organik dari tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Limbah tersebut dipilah, ditimbang, dan diangkut menuju lokasi pengolahan. Di tangan warga, sisa makanan berubah menjadi pakan bergizi tinggi bagi ratusan bebek peliharaan Kelompok Peternak Laleng Kassie.
Ketua kelompok, Maryama, mengungkapkan bahwa program ini membawa angin segar bagi para peternak di Tamarunang. Ia menuturkan, biaya operasional menurun drastis karena mereka tak lagi bergantung penuh pada pakan pabrikan.
“Pemanfaatan limbah makanan ini membantu menekan biaya pakan yang selama ini menjadi pengeluaran terbesar,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Sejak bermitra dengan Pertamina melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada 2021, kelompok ini menunjukkan perkembangan pesat. Produksi telur meningkat hingga ratusan butir per minggu.
Tak hanya dijual segar, telur-telur itu kini diolah menjadi telur asin premium yang memiliki daya simpan dan nilai jual lebih tinggi.
Inovasi tidak berhenti di situ. Sebagian limbah organik juga dimanfaatkan sebagai media budi daya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF), yang memiliki kandungan protein tinggi. Maggot ini menjadi pakan tambahan alami bagi bebek, sekaligus memperkuat sistem ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
Menariknya, seluruh proses pengolahan limbah dan budi daya maggot di lokasi ini didukung oleh sistem energi mandiri berbasis solar cell.
Panel surya yang dipasang di area produksi menjadi sumber listrik utama untuk mengoperasikan peralatan seperti mesin pengeram telur bebek yang digunakan untuk menjaga kualitas telur, sistem ini mampu menekan ketergantungan pada pasokan listrik PLN.
Pemanfaatan energi surya tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga memperkuat prinsip keberlanjutan yang diusung dalam program ini. Warga Dusun Tamarunang kini tak hanya mandiri dalam pengelolaan limbah, tetapi juga dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan untuk mendukung aktivitas produksi mereka.
Dengan sistem ekonomi dan energi sirkular ini, Dusun Tamarunang membuktikan bahwa pengelolaan limbah dapat menghadirkan manfaat ganda: menjaga lingkungan sekaligus menumbuhkan ekonomi rakyat. Dari sisa piring siswa sekolah, lahir gerakan hijau yang memberi kehidupan baru bagi masyarakat.
Limbah makanan tak lagi berakhir sia-sia, melainkan menjadi energi bagi rantai ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.
GaleriFoto
| Tanpa Pemadaman, PLN PDKB ANOA Makassar Ganti Insulator Pecah di Maros |
|
|---|
| PSM Makassar Resmi Umumkan Tomas Trucha Sebagai Pelatih Baru |
|
|---|
| Kios Banyak Tutup, New Makassar Mall Kian Lesu Ditinggal Pengunjung |
|
|---|
| Mobil Pemadam Bantuan Jepang Terbengkalai di Kantor Brigade Siaga Bencana Makassar |
|
|---|
| Aktivitas Kantor DPRD Makassar Pindah ke Gedung Perumnas Hertasning |
|
|---|










Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.