Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Driver Ojol Makassar Tolak Potongan Tarif dan Tawaran Karyawan Tetap

Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Ilham Surono Arif berjanji akan meneruskan audiensi ojol mengenai perubahan status mereka.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Faqih Imtiyaaz
DRIVER OJOL - Audiensi di ruangan milik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sulsel pada Senin (24/11/2025). Dua tuntutan drive ojol ingin disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto. 

Tuntutan kedua, terkait pengalihan status dari mitra menjadi karyawan tetap.

Pengalihan status ini dinilai berpotensi menghilangkan lapangan pekerjaan.

Sebab disinyalir akan ada aturan mengenai batasan usia produktif dan minimal pendidikan.

"kita harus ingat Ojol di Makassar banyak yang tidak sekolah tidak punya ijazah, otomatis hal ini akan diberlakukan, ijazah SMA, usia maksimal. Kalau ditetapkan otomatis pengangguran akan terjadi," kata Hendrik.

Dua aturan ini disebutnya dibahas dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang akan ditetapkan akhir 2025.

Para driver ojol di Makassar pun menolak rencana kebijakan tersebut.

Sementara itu, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Ilham Surono Arif berjanji akan meneruskan audiensi ini.

"Kita akan sampaikan kepada pimpinan," kata Ilham Arif.

Pengendara mobil nampak risau dengan penutupan jalan.

Beberapa pengendara berdebat dengan driver ojol.

Meminta kendaraan umum diberikan kebebasan melanjutkan perjalanan.

Kini satu lajur sudah dibuka untuk pengendara.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved