Tentara Bantu Polisi Tangkap Pelaku Tawuran di Pekuburan Makassar, Rumah Warga Digeledah Satu-satu
Petugas juga menyita sejumlah senjata tajam jenis anak panah busur, parang, badik, hingga senapan angin.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - TNI diturunkan membantu polisi menyisir lokasi tawuran di Kampung Sapiria-Borta, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (18/11/2025) malam.
Penyisiran buntut tawuran Sapiria - Borta, mengakibatkan sembilan rumah terbakar.
Tentara dan polisi masuk ke sejumlah rumah warga untuk mencari pelaku dan barang bukti.
Hasilnya, tiga pria yang diduga terlibat dalam tawuran ditangkap.
Petugas juga menyita sejumlah senjata tajam jenis anak panah busur, parang, badik, hingga senapan angin.
Sejumlah alat isap sabu atau bong juga ditemukan.
"Kita melaksanakan penyisiran, termasuk mencari beberapa pelaku tawuran," kata Plh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan ditemui wartawan depan Polsek Tallo, Rabu (19/11/2025) dini hari.
"Termasuk ada beberapa sebagai provokator, ini sementara kami kembangkan," lanjutnya.
Untuk identitas pelaku-pelaku tawuran termasuk yang terlibat pembakaran rumah kata Ridwan, juga telah dikantongi.
"Untuk pelaku-pelaku ini, dan kita sudah mengantongi beberapa nama. Yang terkait dengan kerusuhan atau tawuran yang terjadi di wilayah Tallo ini," ujarnya.
Pasca penyisiran lanjut Dansat Brimob Polda Sulsel ini, situasi sudah berangsur kondusif.
"Memang ada beberapa kejadian, tetapi kita sudah berhasil mengantisipasi dengan melakukan koordinasi," jelasnya.
Sementara untuk pelaku penembakan warga Sapiria Nursyam alias Cipas (40), kata Ridwan juga telah dikantongi identitasnya.
"Untuk identitas pelaku, kita sudah ketahui dari informasi-informasi yang ada di lapangan," sebut Ridwan
"Dan sekarang, kita sudah melakukan pengembangan dan insya allah, mudah-mudahan, segera kita tangkap pelakunya," sambungnya.
150 Prajurit TNI Dikerahkan
Ratusan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dikerahkan ke lokasi tawuran kelompok warga di kawasan Pekuburan Beroanging, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (18/11/2025) malam.
Pengerahan perajut TNI ini untuk membantu kepolisian meredam bentrok warga yang melibatkan Kampung Sapiria versus Borta.
Dandim 1408/BS Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan, mengatakan total ada 150 prajurit yang dikerahkan ke lokasi.
"Ini gabungan dari Batalyon Kaveleri dan Kodim (1408)," kata Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan dikonfirmasi via telepon WhatsApp.
Pengerahan prajurit TNI ini, lanjut Ino guna mendukung langkah kepolisian dalam menciptakan situasi kondusif pasca tawuran warga.
Di mana dalam insiden tawuran itu, sudah ada sembilan rumah terbakar.
Tujuh petak rumah terbakar sekitar pukul 13.47 Wita, dan dua lainnya terbakar sekitar pukul 17.40 Wita.
"Kita memback up polisi imbas dari keributan yang terjadi secara beruntun tadi, kemudian pembakaran-pembakaran," jelas Letkol Kav Ino.
Adapun tugas yang akan dilakukan, kata Ino, yaitu melakukan patroli bersama dengan polisi.
Tujuannya agar, tidak ada lagi warga berkumpul dan memprovokasi tawuran susulan.
"Jadi kita melaksanakan pengamanan di wilayah Tallo, patroli malam untuk menjaga ketertiban di wilayah Tallo," terang Ino.
Letkol Kav Ino berharap, dengan hadirnya TNI di lokasi, kondusifitas warga akan terwujud.
"Iya betul, kita memastikan kondusif dulu, kita di sini patroli bersama warga setempat juga sehingga dapat melaksanakan terarah sesuai dengan data kependudukan yang ada di wilayah patroli masyarakat," terangnya.
Bahkan, Letkol Kav Ino memastikan warga di sekitar lokasi tawuran dapat tertidur nyenyak tanpa bayang-bayang bentrok susulan.
"Tidak ada yang keluar tanpa ada kepentingan yang jelas. Betul (kita pastikan warga istirahat dengan tenang) itu tujuan jangka pendeknya," tegas Letkol Kav Ino.
"Jangka panjangnya kita akan rekonsiliasi dengan masyarakat di sini untuk membuat kesepakatan damai kedepannya," tuturnya.
Tawuran Susulan jelang Magrib
Jumlah rumah terbakar akibat tawuran kelompok warga di kawasan Pekuburan Beroanging, Kecamatan Tallo, Makassar, bertambah, Selasa (18/11/2025) malam.
Jika siang tadi, tawuran melibatkan kelompok warga Sapiria versus Borta mengakibatkan tujuh petak rumah terbakar, malam ini aksi pembakaran rumah kembali terjadi.
Rumah yang terbakar itu, tidak jauh dari lokasi rumah terbakar sebelumnya.
Kebakaran itu, terjadi sekitar pukul 17.37 Wita, atau jelang adzan magrib berkumandang.
"Yang kejadian (tawuran) kedua ini, tadi ada dua rumah yang terbakar," kata Kabid Ops Damkarmat Makassar Cakrawala dikonfirmasi tribun via pesan WhatsApp.
Cakra mengatakan, total ada delapan unit kendaraan Dinas Pemadam dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar dikerahkan ke lokasi.
"Tadi kita kerahkan delapan armada, enam diantaranya bekerja, dua standby di sekita lokasi," ujarnya.
Hingga kini, kata Cakra, Damkarmat Makassar masih menyiagakan armada damkar di sekitar kantor Kecamatan Tallo
Tujuannya, untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan.
"Saat ini kami tempatkan tiga armada di kantor Camat Tallo untuk backup bila terjadi (tawuran susulan)," tuturnya.
11 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal
Data yang diperoleh tribun dari sumber kepolisian, tujuh petak rumah yang terbakar dihuni 11 kepala keluarga.
Mereka adalah, Mansur (52), Amir (50), Dg Nasir (45), Hamu Dg Jamal (45), Amir (70), Jabbar Asis (60), H Azis (60), Atong (40), perempuan Tima (30), Hasna (30) dan Jodah (50).
Aksi tawuran itu disebut terjadi sesuai pemakaman warga bernama Nursyam (40).
Nursyam, adalah warga Sapiria yang terkena peluru senapan angin saat mencari anaknya di lokasi tawuran, sehari sebelumnya.
Peluru yang mengenai bagian kepalanya, membuat nyawa Nursyam tak tertolong oleh Tim medis di rumah sakit.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana, saat ditemui di lokasi tawuran, mengatakan masih menyelidiki kasus itu.
"Untuk penyebabnya masih di dalami sampai sekarang. Kita belum bisa mengambil kesimpulan apa penyebabnya," kata Devi.
"Kita masih melakukan penyelidikan, anggota sudah turun semua, unit Jatanras," lanjutnya.
Begitu juga dengan tujuh rumah terbakar. Meski ditemukan jeriken berisi bensin, Devi mengaku belum bisa memastikan apakah rumah terbakar akibat disengaja atau tidak.
"Pada saat tawuran sempat dilerai sama anggota berseragam, kemudian anggota yang berpakaian sipil. Sementara untuk penyebab kebakaran masih kita dalami," jelasnya.
Untuk mencegah bentrok susulan antar warga, puluhan personel kepolisian dari Sektor Tallo, Polrestabes Makassar dan Brimob Polda Sulsel dikerahkan ke lokasi.
Terkait penyebab tawuran hingga berujung pembakaran rumah yang diduga akibat adanya korban meninggal dunia pada tawuran sebelumnya, Devi juga mengaku sementara penyelidikan.
Korban meninggal pada peristiwa tawuran sebelumnya adalah Nursyam alias Cipas (40).
Cipas merupakan warga Sapiria, yang dikabarkan terkena tembakan senapan angin saat mencari anaknya di lokasi tawuran.
Cipas tertembak saat tawuran terjadi antar kelompok warga Sapiria versus Borta.
"Itu masih kita lakukan penyelidikan juga penyebabnya. Kita masih mengumpulkan bukti, berkoordinasi rumah sakit juga kira-kira penyebabnya apa," jelasnya.
Alumnus Akpol 2007 ini, tak menampik aksi tawuran di lokasi yang sama sudah kerap terjadi beberapa bulan terakhir.
Devi mengatakan, untuk menghentikan tawuran berulang, tak cukup dengan kehadiran polisi semata di lokasi.
Tapi perlu kesadaran bersama oleh masyarakat setempat.
"Semua pihak tokoh masyarakat orang tua ibu-ibu kita turut bagaimana menjaga daerah tempat tinggal daerah kita saudara anak-anak selain tidak menjadi korban juga tidak terlibat tawuran karena yang bisa menghentikan tawuran itu sendiri adalah keinginan dari masyarakat itu sendiri," imbuhnya.(*)
| Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini, Semua Kecamatan Hujan |
|
|---|
| Adu Tajam Ujung Tombak PSM Makassar vs PSBS Biak di Pekan 13 Super League |
|
|---|
| Berapa Uang Dihabiskan Anak Yasir Machmud Dirikan 41 Dapur MBG? Keuntungannya Bisa Rp246 Juta/Hari |
|
|---|
| BHP Makassar Perkuat Koordinasi Tugas dan Fungsi di UKE I Ditjen AHU Kemenkumham RI |
|
|---|
| Beri Pelayanan Berkepastian Hukum, BHP Makassar Tindak Lanjuti Penetapan Perwalian di Manggarai |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.