Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Keluhkan Invasi Eceng Gondok di Sungai Daya, Pemicu Banjir

Warga khawatir, invasi eceng gondok yang meluas ini dapat memicu bencana banjir besar saat musim hujan. 

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
ECENG GONDOK - Warga Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar mengeluhkan banyaknya eceng gondok di Sungai Daya. Eceng gondok pemicu tak maksimalnya aliran air sungai. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — Warga Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kondisi Sungai Daya.

Air di sungai dikenal sebagai Sungai Balangturungan Daya itu tak mengalir normal.

"Aliran sungai yang vital di kawasan ini kini hampir seluruhnya tertutup rapat eceng gondok, menyebabkan aliran air menjadi tidak maksimal," kata seorang warga, Achil, Selasa (11/11/2025).

Warga khawatir, invasi eceng gondok yang meluas ini dapat memicu bencana banjir besar saat musim hujan. 

Tingginya populasi eceng gondok di Sungai Daya dinilai warga menggambarkan kompleksitas masalah lingkungan yang terjadi di kawasan yang notabene dekat dengan pusat perkotaan.

"Kami berharap pihak pemerintah bisa memantau kondisi Sungai Daya. Kalau tidak dibersihkan, apalagi sudah masuk mi musim hujan, baru sedikit hujan, pasti banjir mi sede," ujar dia.

Tumbuhan air tersebut menyumbat aliran air sungai, menghambat laju air menuju laut.

"Kondisi ini merupakan pemicu utama lambatnya air surut, yang menyebabkan banjir di wilayah Daya dan sekitarnya," kata dia.

Selain merusak pemandangan, eceng gondok juga menjadi habitat sempurna bagi perkembangbiakan vektor penyakit manusia, seperti nyamuk yang membawa penyakit.

Beberapa kanal di Makassar, termasuk yang berada di Biringkanaya, secara kewenangan merupakan tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang.

Namun, masyarakat berharap adanya intervensi dan kolaborasi cepat dari pemerintah setempat dan instansi terkait lainnya.

Warga meminta pemerintah segera berkoordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang untuk menurunkan alat berat, seperti ekskavator, agar pembersihan sungai dapat dilakukan secara efektif sebelum banjir besar tak terkendali.

Pada akhir 2024, Lurah Daya bersama LPM dan BBWS Pompengan Jeneberang diketahui sempat mengeruk dan membersihkan eceng gondok di Sungai Balangturungan untuk mengantisipasi banjir.

Warga berharap aksi kolaboratif serupa dapat terus berkelanjutan. 

Belum ada konfirmasi dari pihak terkait saat berita ini diturunkan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved