Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Muh Fitrah Hardiansyah, Sosok RT 08 Pandang Makassar Ubah Sampah Jadi Manfaat

Inisiatif itu lahir sebagai upaya menekan persoalan lingkungan di sekitar mereka.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
SOSOK RT - Pjs Ketua RT 08, Muh Fitrah Hardiansyah, menyebut pihaknya bersama warga terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Upaya menjaga lingkungan di kawasan padat penduduk tak selalu harus mengandalkan pemerintah. 

Di RT 08/RW 06 Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, program urban farming dan bank sampah mulai diterapkan warga.

Inisiatif itu lahir sebagai upaya menekan persoalan lingkungan di sekitar mereka.

Pjs Ketua RT 08, Muh Fitrah Hardiansyah, menyebut pihaknya bersama warga terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. 

Salah satu langkahnya yakni membentuk koordinator penanganan sampah di lingkungan RT. 

Koordinator tersebut bertugas menjadi penghubung warga terkait tata kelola bank sampah.

“Kami punya program urban farming dan bank sampah, bekerja sama dengan RT lain. Di setiap RT, ada warga yang kami amanahkan sebagai koordinator penanganan sampah dan bank sampah,” jelas Fitrah.

Program tersebut memberi dua manfaat sekaligus. Sampah rumah tangga dapat dipilah dan bernilai di bank sampah.

Sementara sebagian lahan warga dimanfaatkan menjadi kebun kecil untuk menanam sayur. 

Selain mempercantik lingkungan, urban farming juga menjadi sumber sayuran rumahan yang lebih hemat bagi warga.

Meski begitu, wilayah RT 08 masih dihadapkan pada tantangan besar, terutama saat musim hujan. 

Kawasan tersebut rutin menjadi langganan banjir. 

Bahkan genangan air dapat mencapai lutut orang dewasa dan merendam sekitar 70 persen rumah warga.

“Penyebabnya karena drainase yang perlu perbaikan. Kadang tersumbat sampah, ditambah tidak mampu menampung volume air. Ada titik-titik di wilayah kami yang memang butuh penanganan,” ujar Fitrah.

Ia berharap perbaikan drainase dapat segera ditindaklanjuti.

Apalagi musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan belum terlaksana di tahun ini. 

Namun, Fitrah memastikan aspirasi warga akan tetap diperjuangkan.

Sambil menunggu penanganan banjir dari pemerintah, warga RT 08 terus menguatkan kegiatan gotong royong, kerja bakti, dan program lingkungan lainnya.

Urban farming dan bank sampah menjadi bukti bahwa inisiatif kecil dapat memberi dampak besar bagi lingkungan permukiman.

Program itu juga menjadi ruang bagi warga untuk saling terlibat, terutama karena sebagian besar penduduk merupakan ibu rumah tangga.

Sementara kebanyakan anak muda banyak merantau keluar Makassar.

Di tengah padatnya aktivitas, Fitrah mengaku tetap berusaha hadir melayani kebutuhan warganya. 

Biasanya, ia bertemu warga saat sepulang kantor atau di akhir pekan ketika kegiatan gotong royong berlangsung.

“Kalau ada warga butuh mendesak, kami janjian. Sabtu-Minggu baru betul-betul saya bersentuhan dengan warga,” ujarnya.

Program sederhana, kepedulian warga, dan kerja bersama menjadi modal utama RT 08 menghadapi persoalan lingkungan yang tak ringan. 

Urban farming dan bank sampah mungkin bukan solusi akhir.

Namun bagi Fitrah program itu cukup efektif menjaga wilayah tetap bersih sambil menumbuhkan kesadaran ekologi di tengah warga.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved