Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembatasan HP Siswa Dinilai Ketinggalan Zaman, Dewan Pendidikan Desak Disdik Peninjauan Ulang

Dewan Pendidikan Sulsel menilai pembatasan penggunaan hp ini dinilai kurang bijaksana.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Tribun-Timur.com
PEMBATASAN HP - Ketua Dewan Pendidikan Sulsel Prof Arismunandar, dalam Dialog Forum Dosen  di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (3/9/2025). Prof Arismunandar menilai kebijakan pembatasan hp pada siswa di sekolah harus ditinjau ulang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan Sulsel segera menerapkan tata tertib pembatasan penggunaan handphone (hp) di lingkungan sekolah.

Dewan Pendidikan Sulsel menilai pembatasan penggunaan hp ini dinilai kurang bijaksana.

Ketua Dewan Pendidikan Sulsel Prof Arismunandar menilai hp sengat penting di era kecepatan informasi.

"Kalau misalnya penggunaan HP itu untuk kepentingan akademik, misalnya mencari sumber-sumber informasi, bagaimana coba? Kecuali kalau sekolah sudah menyiapkan perangkat-perangkat seperti itu, seperti tablet atau laptop," kata Prof Arismunandar, Kamis (30/10/2025).

Di era digitalisasi, hp dinilai sangat membantu proses belajar mengajar.

Bahan ajar begitu melimpah di internet. Segala informasi dapat diakses hanya dalam hitungan detik.

Proses belajar mengajar bahkan bisa berjalan lebih kreatif dengan memanfaatkan gadget.

Dengan pembatasan penggunaan hp, justru menghambat inovasi pembelajaran.

"Sekarang banyak aplikasi-aplikasi pembelajaran yang ramah terhadap handphone. Artinya, yang bisa dibuka dengan handphone saja sudah cukup, tidak perlu pakai laptop. Kalau itu dilarang penuh, saya kira malah bisa mengurangi inovasi-inovasi pembelajaran yang seharusnya makin ramai," katanya.

Prof Arismunandar pun menilai Disdik Sulsel harus mempertimbangkan matang kebijakan tersebut.

Dibanding pembatasan, Prof Arismunandar menyebut diperlukan pengawasan ketat penggunaan hp agar tidak disalahgunakan.

Tantangan di era digitalisasi, tindak judi online dan semacamnya mudah diakses.

Penyalahgunaan hp dengan internet ke arah negatif ini yang disebutnya perlu diawasi ketat.

"Saran saya tetap dengan pengawasan. Ya, memang itu ada satu tantangan. Tetapi kan salah satu yang bisa dikontrol. Jadi sistem kita itu bisa mendeteksi konten-konten yang tidak mendidik. Di sekolah kan itu bisa disaring seperti itu," ujar Prof Arismunandar.

Dengan mengaktifkan fungsi pengawasan, guru juga harus turun tangan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved