Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembatasan HP Siswa Dinilai Ketinggalan Zaman, Dewan Pendidikan Desak Disdik Peninjauan Ulang

Dewan Pendidikan Sulsel menilai pembatasan penggunaan hp ini dinilai kurang bijaksana.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Tribun-Timur.com
PEMBATASAN HP - Ketua Dewan Pendidikan Sulsel Prof Arismunandar, dalam Dialog Forum Dosen  di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (3/9/2025). Prof Arismunandar menilai kebijakan pembatasan hp pada siswa di sekolah harus ditinjau ulang. 

Guru perlu aktif keliling hingga mengecek aktifitas digital siswa.

"Guru bisa membuat aturan-aturan. Kalau misalnya ada siswa kepergok menyalahgunakan itu, bisa diberi hukuman apa, atau sekolah bisa membuat tata tertib yang berkaitan dengan hal itu. Itu kan bisa dilakukan," katanya.

Prof Arismunandar menyarankan Disdik Sulsel mempertimbangkan matang kebijakan tersebut.

Sebab keberadaan hp memang sangat diperlukan di era digital dan bermanfaat bagi proses belajar mengajar.

"Saya kira bukan dibiarkan, tapi dibolehkan sepanjang ada pengawasan. Yang kedua, pemanfaatannya betul-betul digunakan untuk kepentingan pembelajaran," tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Nadjamuddin mengaku sudah menyusun tata tertib tentang batasan penggunaan hp di lingkungan sekolah.

"Ada batasan penggunaan anak sekolah khususnya jam pelajaran. Jadi ada aturan penggunaan hp, pembatasan dilakukan untuk tidak mengganggu pembelajaran," kata Iqbal Nadjamuddin kepada Tribun-Timur.com pada Rabu (29/10/2025).

Secara umum, siswa memang masih bisa membawa hp ke area sekolah.

Namun di area sekolah siswa diharapkan lebih banyak berinteraksi dengan teman-temannya.

Pembatasan penggunaan gadget atau hp sejatinya ditekankan pada saat jam pelajaran di mulai.

Sehingga siswa tidak lagi teralihkan fokus dari ruang belajar ke layar kaca.

"Ini sebenanrnya penguatan, karea ada banyak sekolah terapkan. Bahkan ada hp itu ada penitipan, ada loker, di SMA 1 Maros," kata Iqbal Nadjamuddin.

Fenomena siswa sibuk main hp saat guru menjelaskan pelajaran, ikut jadi pemantik.

Meski begitu, Iqbal mengaku siswa juga tidak bisa dijauhkan dari kemajuan internet.

Apabila pembelajaran perlu didukung internet dan hp, maka bisa saja diperbolehkan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved