Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Tiga Anak Tewas Misterius, Polisi Bongkar Makam Irna di Makassar

Proses ekshumasi atau pembongkaran makam dilakukan oleh Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
BONGKAR MAKAM - Kanit Tipidum Satreskrim Polrestabes Makassar, Iptu Faisal ditemui seusai proses ekshumasi atau pembongkaran kuburan almarhum Irna (36) oleh Dokpol Biddokkes Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar di Pekuburan Beroangin, Jl Pannampu, Makassar, Rabu (8/10/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Polisi membongkar makam Irna (36), ibu tiga anak, di Pekuburan Islam Beroangin, Jalan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Rabu (8/10/2025), guna menyelidiki penyebab kematiannya yang dinilai janggal oleh pihak keluarga.

Proses ekshumasi atau pembongkaran makam dilakukan oleh Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar.

Ekshumasi berlangsung selama kurang lebih tiga jam, mulai pukul 09.35 hingga 11.47 WITA.

Kepala Unit Tindak Pidana Umum (Kanit Tipidum) Satreskrim Polrestabes Makassar, Iptu Faisal, menjelaskan tindakan ini dilakukan menyusul laporan ibu korban, Kuso, yang mencurigai adanya unsur kekerasan sebelum kematian putrinya 26 September 2025.

“Berdasarkan laporan keluarga, kami melakukan penyelidikan awal, termasuk pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk ketiga anak almarhumah,” ujar Iptu Faisal di lokasi ekshumasi.

Ketiga anak korban, yang masih berusia belasan tahun, mengaku melihat ibunya kejang-kejang usai bertengkar dengan sang ayah berinisial A.

Pemeriksaan terhadap anak-anak dilakukan dengan pendampingan pekerja sosial (Peksos).

“Pihak Peksos terlebih dahulu melakukan asesmen sebelum kami mengambil keterangan,” tambah Faisal.

Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, polisi menduga Irna menjadi korban penganiayaan dalam rumah tangga.

Dugaan itu diperkuat dengan keterangan medis dari RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, tempat Irna meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di RSAL.

“Hubungan antara korban dan suaminya diketahui memang sering diwarnai pertengkaran. Untuk menguatkan bukti, kami lakukan autopsi dengan persetujuan keluarga,” jelas Faisal.

Saat ini, suami korban, A, tengah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar.

Sementara itu, adik korban, Aisyah (31), mengatakan bahwa keluarga mencurigai penyebab kematian Irna karena adanya lebam dan benjolan yang ditemukan saat proses pemandian jenazah.

“Waktu dimandikan, saya lihat ada dua benjolan besar di dahi,” ujarnya.

Kecurigaan keluarga juga diperkuat oleh pengakuan anak pertama korban, yang menyatakan bahwa ia melihat ayahnya memukul ibunya sebelum meninggal.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved