Headline Tribun Timur
3.569 Siswa Kehilangan MBG
Sekolah terdampak di antaranya SD Inpres Tamamaung 1, 2, 3, SD Negeri Tamamaung, SD Negeri Tamamaung 1, SD Inpres Karuwisi 2.
Pada awal distribusi, pihak sekolah sempat melayangkan komplain karena kualitas menu dinilai kurang. Namun, pengelola dapur segera melakukan perbaikan.
“Dulu agak kering makanannya, tapi setelah saya sampaikan langsung, kini sudah aman sampai sekarang,” jelas Suriani.
Tercatat, ada 335 siswa di SMAN 3 Jeneponto yang menerima manfaat MBG.
Makanan biasanya disantap di ruang kelas masing-masing saat jam istirahat.
“Omprengan diantar sekitar pukul 9 pagi dan dijemput lagi pukul 14.00 Wita,” katanya.
Ia menegaskan, program ini hanya menyasar siswa, bukan guru.
Namun jika ada siswa berhalangan hadir, jatah makanan biasanya diambil pengelola agar tidak terbuang.
Adapun dapur penyedia makanan MBG untuk SMAN 3 Jeneponto berasal dari Tamarunang, Kecamatan Binamu.
Keracunan Siswa Program MBG kembali mendapat sorotan tajam setelah kasus keracunan siswa akibat konsumsi paket makanan terus meningkat di sejumlah daerah.
Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, mendesak BGN segera melakukan evaluasi menyeluruh.
Menurutnya, setiap SPPG yang bermasalah tidak boleh lagi diberi toleransi.
“Setiap dapur MBG yang melakukan kesalahan, apalagi kesalahan sangat fatal seperti kita saksikan, harus ditutup, bahkan tukangannya juga ditindak,” tegasnya, Sabtu
(27/9/2025).
Ia meminta dilakukan investigasi untuk memastikan penyebab utama kasus keracunan.
“BGN punya tugas berat menelusuri apa sebenarnya yang terjadi di balik MBG. Jangan-jangan ada faktor lain, bahkan sabotase,” ujarnya.
Sebelumnya, evaluasi serupa juga sudah disuarakan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.