Alasan Polisi Berseragam Tak di Lokasi saat 2 Gedung DPRD di Makassar Dibakar
Amukan massa tak dikenal menyerbu gedung DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terungkap alasan sebenarnya polisi berseragam tak berada di lokasi pembakaran dua gedung DPRD di Kota Makassar, pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025).
Demo serentak di beberapa daerah itu, berakhir rusuh di Kota Makassar.
Amukan massa tak dikenal menyerbu gedung DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani.
Mereka secara brutal membakar motor di depan gedung wakil rakyat tingkat dua itu.
Lalu disusul aksi penyerbuan ke dalam kantor yang saat itu tengah berlangsung rapat paripurna dengan Pemkot Makassar.
Massa tak dikenal secara bringas membakar puluhan mobil terparkir di halaman gedung.
Disusul penyerbuan ke dalam gedung yang memicu kobaran api hingga menimbulkan kebakaran besar.
Tiga pegawai yang ada di dalam gedung terjebak saat hendak menyelamatkan diri.
Ketiganya adalah Staf Humas dan Protokol DPRD Kota Makassar, Muh Akbar Basri (26), Staf Fraksi PDIP DPRD Kota Makassar, Sarinawati (25) dan Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Saiful Akbar (41).
Ketiganya ditemukan tak bernyawa di dalam gedung yang ludes di lahap si jago merah.
Total 67 mobil dan 15 motor ikut terbakar dalam kejadian di penghujung Agustus 2025 itu.
Aksi brutal massa itu, rupanya terjadi juga di gedung DPRD Provinsi Sulsel.
Gedung berlokasi di Jl Urip Sumoharjo itu, juga diwarnai aksi pembakaran.
Megahnya gedung seketika menyisakan puing reruntuhan akibat kobaran api melahap hampir semua sisi bangunan.
Anehnya, dari dua peristiwa besar di atas, tidak terlihat adanya polisi berseragam.
Baik berusaha menghalau atau sekedar menenangkan massa.
Ketidakhadiran polisi berseragam itu, menimbulkan pertanyaan di kalangan awak media.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, pun memberikan penjelasan terkait kondisi saat itu.
Ia mengatakan, unjuk rasa pada 29 Agustus itu, sejatinya telah dimonitor oleh jajarannya.
Bahkan Arya mengaku, telah menempatkan personelnya di sejumlah titik aksi.
Tak terkecuali di gedung DPRD Kota Makassar maupun DPRD Sulsel.
"Di DPRD Provinsi sendiri ada sekitar 200 lebih pasukan dan di DPRD kota ada 130 pasukan," terang Arya saat menghadiri konferensi pers penangkapan 29 tersangka perusuh, di Mapolda Sulsel, Kamis (4/9/2025).
Akan tetapi, lanjut Arya, jumlah massa saat itu kian bertambah hingga jumlah kekuatan polisi, tidak sebanding.
Bahkan, mereka kata dia, dengan sengaja menarget polisi berseragam sebagai lawan.
"Namun demikian karena massa yang semakin banyak dan memang target mereka saat itu adalah Polisi," ungkap Arya
Kawanan massa perusuh itu, kata dia, dengan sengaja berdatangan untuk mencari polisi.
"Mereka mencari polisi berseragam sehingga polisi berseragam tidak ada di tempat dan menjauh. Karena memang targetnya polisi, bukan lagi unjuk rasa biasa," terang Arya
"Ini perusuh datang ke sana untuk mencari Polisi dan masaa jumlahnya cukup besar," lanjutnya.
Adapun estimasi massa saat itu, dikatakan Arya, mencapai 50 ribu orang.
"Sekitar kurang lebih 2 ribu sampai 3 ribu orang di satu titik. Di DPRD provinsi ada sekitar 2 ribu, di DPRD kota sekitar 3 ribuan," bebernya.
Atas kekuatan tak sebanding itu, polisi berseragam pun tarik diri dari sekitar lokasi dan memantau dari jauh
"Inilah yang menyebabkan mungkin rekan-rekan tidak melihat pasukan kami di sana," ucapnya.
Kondisi mencekam itu, kata dia, memaksa dirinya meminta bantuan ke TNI.
Namun, kata Arya, prajurit TNI yang tiba juga kesulitan menjangkau lokasi karena banyaknya jumlah massa
"Namun demikian TNI yang menuju ke sana saat itu juga sudah terhalang massa," terang Arya.
"Jadi tidak ada yang bisa membuka jalan, termasuk Damkar pada waktu itu. Karena memang sengaja dihalangi massa," tuturnya.(*)
Identitas Dua Warga Sulsel Tewas Kecelakaan Helikopter Eastindo Air di Kalimantan Selatan, Ada 3 WNA |
![]() |
---|
Anggiat Sinaga Beri Kejutan Tamu Claro Makassar Spesial Hari Pelanggan Nasional |
![]() |
---|
Polisi Makassar Tahan 29 Tersangka Penjarah 2 Gedung DPRD, 6 Diantaranya Usia 12-15 Tahun |
![]() |
---|
Harpelnas 2025: Indosat, BNI, Claro, Pegadaian hingga Telkomsel Manjakan Pelanggan |
![]() |
---|
Izin Tambang Nikel di Pongkeru Lutim Butuh Teken Gubernur Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.