Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Sulsel Hitung Kerugian Akibat Kerusuhan, Termasuk Aset dan Isi Gedung

Cicu, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa seluruh nilai kerugian harus dihitung secara detail dan menyeluruh. 

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
Tribun Timur
GEDUNG DPRD SULSEL - Petugas Damkar Makassar tampak memadamkan sisa api di gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (30/8/2025) pagi. Anggota DPRD Sulsel Dapil Luwu, Asni menceritakan ruangannya tidak tidak terbakar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Lima hari setelah Gedung DPRD Sulsel dilalap api dalam kerusuhan pada Jumat (29/8/2025) malam, nilai kerugian yang ditimbulkan masih menjadi tanda tanya.

Hingga Rabu (3/9/2025), belum ada pihak yang bisa memastikan besaran kerugian akibat peristiwa tersebut. 

Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal, menegaskan angka kerugian belum bisa diperkirakan secara sembarangan.

Cicu, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa seluruh nilai kerugian harus dihitung secara detail dan menyeluruh. 

Kerugian yang dimaksud mencakup bangunan, berbagai aset, hingga seluruh isi gedung wakil rakyat. 

Gedung megah di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, yang berdiri sejak 1970, kini meninggalkan jejak pilu.

Dinding dan isinya bahkan menghitam akibat api.

Menurut Cicu, pihaknya masih menunggu hasil perhitungan resmi dari pihak berwenang.

Termasuk langkah Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel. 

Nantinya, BKAD akan menggandeng appraisal independen untuk menilai kerugian.

“Kerugian kita belum bisa dipastikan. Itu harus dihitung secara independen, karena nilainya tidak hanya bangunan," kata Cicu

"Itu termasuk juga isi-isi di dalamnya seperti dokumen, alat elektronik, dan aset lainnya. Jadi harus detail, tidak bisa sembarangan,” jelasnya.

Legislator Partai NasDem itu menegaskan, dirinya tidak ingin berspekulasi terkait angka kerugian.

Sebab setiap pernyataan yang keluar bisa dijadikan acuan dalam proses pembangunan kembali gedung tersebut.

“Saya tidak berani mengeluarkan angka karena itu akan jadi dasar dalam perencanaan pembangunan kembali. Kalau salah, justru bisa merugikan kita sendiri. Jadi kita tunggu hasil penilaian resmi,” tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved