DPRD Sulsel Hitung Kerugian Akibat Kerusuhan, Termasuk Aset dan Isi Gedung
Cicu, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa seluruh nilai kerugian harus dihitung secara detail dan menyeluruh.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Lima hari setelah Gedung DPRD Sulsel dilalap api dalam kerusuhan pada Jumat (29/8/2025) malam, nilai kerugian yang ditimbulkan masih menjadi tanda tanya.
Hingga Rabu (3/9/2025), belum ada pihak yang bisa memastikan besaran kerugian akibat peristiwa tersebut.
Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal, menegaskan angka kerugian belum bisa diperkirakan secara sembarangan.
Cicu, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa seluruh nilai kerugian harus dihitung secara detail dan menyeluruh.
Kerugian yang dimaksud mencakup bangunan, berbagai aset, hingga seluruh isi gedung wakil rakyat.
Gedung megah di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, yang berdiri sejak 1970, kini meninggalkan jejak pilu.
Dinding dan isinya bahkan menghitam akibat api.
Menurut Cicu, pihaknya masih menunggu hasil perhitungan resmi dari pihak berwenang.
Termasuk langkah Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel.
Nantinya, BKAD akan menggandeng appraisal independen untuk menilai kerugian.
“Kerugian kita belum bisa dipastikan. Itu harus dihitung secara independen, karena nilainya tidak hanya bangunan," kata Cicu.
"Itu termasuk juga isi-isi di dalamnya seperti dokumen, alat elektronik, dan aset lainnya. Jadi harus detail, tidak bisa sembarangan,” jelasnya.
Legislator Partai NasDem itu menegaskan, dirinya tidak ingin berspekulasi terkait angka kerugian.
Sebab setiap pernyataan yang keluar bisa dijadikan acuan dalam proses pembangunan kembali gedung tersebut.
“Saya tidak berani mengeluarkan angka karena itu akan jadi dasar dalam perencanaan pembangunan kembali. Kalau salah, justru bisa merugikan kita sendiri. Jadi kita tunggu hasil penilaian resmi,” tegasnya.
Prof Arismunandar Soroti Akar Kerusuhan Aksi Demonstrasi: Bukan Sekadar Gerakan Jalanan |
![]() |
---|
Imran Hanafi Sebut Ada Pihak yang Mendesain di Balik Demo Berujung Ricuh |
![]() |
---|
Prof Hamid Paddu: Ketimpangan Kian Terasa, Masyarakat Kelas Menengah Ditinggal Pemerintah |
![]() |
---|
Belanja Modal Pemkot Makassar Terkoreksi Rp496 Miliar, Proyek Karebosi Dihapus di Perubahan |
![]() |
---|
Pemkot Makassar Matangkan Persiapan Pemilihan Ketua RT/RW, BPM Kumpul 15 Camat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.