Suara Bergetar, Supratman Minta Semua Pihak Jaga Makassar karena Rumah Kita Bersama
Suaranya bergetar, wajahnya sedih saat menyampaikan sambutan dalam diskusi terbuka pasca demonstrasi berujung rusuh di Kota Makassar.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Supratman berusaha menahan tangis di hadapan puluhan pengurus organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan (OKP) dan kelompok suporter.
Suaranya bergetar, wajahnya sedih saat menyampaikan sambutan dalam diskusi terbuka pasca demonstrasi berujung rusuh di Kota Makassar.
Pertemuan berlangsung di Dee Kopi Sawerigading, Jl Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (31/8/2025) malam.
Pada Jumat (29/8/2025) malam, Kantor DPRD Kota Makassar dibakar demonstran. Empat orang meregang nyawa akibat kejadian ini.
Supratman tak ingin kejadian serupa terjadi lagi di Kota Makassar. Politisi Nasdem ini bahkan rela mempertaruhkan nyawa untuk Kota Makassar.
“Saya nyatakan kalau hari ini Makassar untuk amannya, ambil nyawanya ini Supra. Saya pertaruhkan nyawaku ini demi Makassar. Saya tidak rela Makassar ini hancur,” ucapnya dengan nada bergetar.
“Kalau ada nyawa harus dihilangkan untuk Makassar, ambil nyawanya ini Ketua DPRD. Saya tidak pernah bermimpi jadi pejabat, kasihan Makassarku karena persoalan lain-lain, Makassar jadi korban,” tambahnya.
Ia mengajak seluruh elemen untuk menjaga Kota Makassar. Pertemuan ini baginya untuk melihat Makassar lebih baik dan lebih aman.
“Kita harus yakin, tekadkan kita punya pikiran bahwa Makassar adalah rumah kita bersama,” tegasnya,
Pria akrab disapa Supra ini menyebut, peristiwa pada Jumat malam menjadi duka DPRD Makassar dan menjadi duka semua pihak di Kota Makassar.
Menurutnya kejadian itu sangat tak biasa, sudah 12 tahun ia menjadi anggota parlemen Kota Makassar tak perna menumukan aksi demonstrasi berujung rusuh.
Ia mengklaim tak sekali pun juga aspirasi mahasiswa maupun OKP yang datang di DPRD Kota Makassar ditolak.
Sebab, ia tahu DPRD Kota Makassar adalah rumah rakyat.
“Yang kita sesalkan kenapa rumah-ta sendiri yang dibakar,” ujarnya.
Supra tak ingin berlarut dengan kejadian ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.