Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Semoga Tak ada Lagi Abay-Abay Berikutnya

Kakak almarhum Abay, Muh Zulkarnain Basri menceritakan betapa mencekamnya kondisi saat itu.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
MAKASSAR - Suasana pemakaman almarhum Muh Akbar Basri (26) alias Abay korban pembakaran gedung DPRD Kota Makassar, dimakamkan di Pekuburan Dangko, Makassar, Sabtu (30/8/2025). (Dok. Tribun-Timur.com/Muslimin Emba) 

"Kami dari pihak keluarga begitu panik sejadi-jadinya," ucapnya dengan suara terisak.

Kondisi lokasi yang disesaki massa, membuat kabar yang beredar simpang siur.

Zulkarnain mengaku, mendapat informasi bahwa sang adik sudah dilarikan ke RS Grestelina.

Rumah sakit itu, berjarak lebih kurang dua kilometer dari Gedung DPRD Kota Makassar.

"Kami berdua mengunjungi rumah sakit tersebut dan tidak ada almarhum di sana," ungkap.

Setelah tidak mendapat Abay di RS Grestelina, Zulkarnain kembali mendapat info dari telepon bahwa Abay dipindahkan ke RS Primaya.

Ia dan kakaknya, lalu mengunjungi rumah sakit itu, namun Abay juga tidak ditemukan.

"Memang ada korban cuma bukan almarhum," sebutnya.

Di tengah kepanikan itu, ia dan sang kakak mengaku sempat berdebat.

Pikiran dan perasaan keduanya berkecamuk mencari keberadaan sang adik bungsu, Abay.

Insting Zulkarnain mengatakan, Abay masih berada di gedung DPRD Kota Makassar yang terkepung massa.

Zul dan kakaknya lalu memutuskan kembali ke lokasi kejadian.

Di sana, Zul mendapatkan informasi akurat, bahwa Abay masih berada di dalam gedung yang sudah diselimuti kobaran api.

"Alhasil kami menunggu upaya dari teman teman Damkar membuahkan hasil bahwa adek kami sudah lama terkapar dan baru bisa dievakuasi," sebutnya.

Upaya evakuasi berlangsung dramatis. Pasalnya, lokasi yang disesaki massa membuat personel Rescue Damkarmat Makassar, ekstra hati-hati.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved