Sejarah Kelam Kantor DPRD, M Roem Minta Pimpinan Turun ke Masyarakat dan Masuk Diskusi di Kampus

Mereka dinilai harus kembali membuka diri kepada publik, merangkul masyarakat dari ruang-ruang hangat depan rumah.

"Pemerintah daerah terutama provinsi harus kompak dan secara utuh Bersatu dengan forkopimda berbagai upaya pendekatan ke masyarakat berikan pemahaman supaya tidak terjadi lagi kejadian semalam. Harus banyak turun ke masyarakat," kata M Roem.

Tidak hanya itu, pemerintah disebutnya harus menyentuh ruang-ruang dialektika dari dalam kampus.

Berdiskusi dengan para akademisi hingga organisasi mahasiswa.

Dari ruang dialektika ini, suara-suara perubahan disebutnya akan terdengar.

"Terutama ke kampus-kampus memberikan agar pimpinan perguruan tinggi ikut ambil bagian menyampaikan ke mahasiswa," jelas Pria kelahiran 1950 ini.

Muhammad Roem melihat ada tali yang renggang diantara Forum Koordinasi Antar Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel.

Terbukti disebutnya, kejadian pembakaran Gedung DPRD hendaknya bisa dicegah.

"Tiap tahun ada demo besar tapi tidak pernah ada kejadian seperti ini. Baru kali ini terjadi," lanjutnya.

Ketidakhadiran para pihak pimpinan daerah dalam menenangkan situasi ini menjadi cerminan adanya hubungan renggang.

"Itukan bisa dilihat. Kurangnya aparat turun, seolah-olah ada pembiaran padahal kan bisa dicegah," tegasnya.

Gejolak protes disebutnya bisa dicegah dengan kekompakan pimpinan daerah dalam meredam amarah masyarakat.

Aksi inipun hendaknya menjadi titik balik persatuan para pimpinan daerah.

Mengingat kedepan, aksi serupa masih kemungkinan terjadi di Sulsel.

Pemerintah perlu menunjukkan adanya solusi konkrit dari tuntutan masyarakat.

Bagi Roem, reaksi pemerintah akan menentukan langkah masyarakat berikutnya.

"Jangan dikira sudah berakhir. Pemda harus perlihatkan ke masyarakat ada langkah konkrit," tutupnya.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz