Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Sulsel Dibakar

Mantan Ketua DPRD Sulsel: Ini Momentum Tepat untuk Introspeksi Eksekutif dan Legislatif

Agus Arifin Nu'mang menyebut tower 10 Lantai DPRD Sulsel dibangun 9 bulan dengan biaya Rp 20 Miliar tahun 2005 .

Editor: Sudirman
Handover
DPRD SULSEL - Mantan Ketua DPRD Sulsel Agus Arifin Nu'mang (62). Agus mengaku sedih sekaligus terkejut dengan aksi pembakaran dua gedung parlemen dan kantor kejaksaan tinggi di Kota Makassar. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -- Ketua DPRD Sulsel periode 2004-2007, Agus Arifin Nu'mang (62) mengaku sedih sekaligus terkejut dengan aksi pembakaran dua gedung parlemen dan kantor kejaksaan tinggi di Kota Makassar.

Menurutnya, eskalasi massa secara nasional dan merembet ke daerah ini juga momen berbenah. Baik di level eksekutif, legislatif, yudikatif dan rakyat. 

"Introspeksi. Momen merenung dan berbenah. Baik bagi pemimpin negeri dan daerah. Personal dan kelembagaan," ujar Agus saat dimintai tanggapan soal rangkaian akumulasi protes massa, Sabtu (30/8/2025).

Bagi mantan wakil gubernur dua periode ini, kerusakan gedung DPRD provinsi akan membekas dalam di batinnya.

Gedung berlantai 10 di sisi timur ruang paripurna itu diinisiasi dan dibangun di periodenya jabat wakil ketua DPRD dan Ketua DPRD Sulsel.

Baca juga: 67 Mobil dan 15 Motor Dilalap Api saat Kantor DPRD Makassar Dibakar, Kerugian Ditaksir Rp253 M

"Tower 10 Lantai DPRD Sulsel dibangun 9 bulan dengan biaya Rp 20 Miliar tahun 2005," ujarnya.

Dia menggunakan jasa kontraktor BUMN Pembangunan Perumahan. 

Awalnya gedung sebelah itu akan dibuatkan 1 legislator satu ruang. Belakangan, konsepnya berubah. 

Sejak parlemen provinsi berdiri 1966 hingga pemilu 2024 sudah ada 12 ketua DPRD.

Agus pimpinan ke-10, menggantikan Eddy Baramuli. Ide gedung 10 lantai digagas saat dia menjabat wakil ketua dan ketua Fraksi Golkar.

"Kalau gedung utama, gedung tua dibangun di era Pak Ahmad Lamo (1967-1976). Ketua DPRDnya almarhum R. Dg. Mangambung (1967-1972).Itu sepaket dengan gedung sekwan di belakang." ujar suami Prof Dr Majdah Muhyiddin Zain Msi ini. oooo

Seharusnya, tambah anggota DPRD Sulsel 3 periode ini, aksi protes berujung anarkisme bisa diantisipasi.

"Sejak sore sudah aksi blokade jalan. Ada waktu bagi pimpinan sektoral untuk koordinasi," ujar Agus menyinggung awal kerusuhan sepanjang Jumat (29/8/2025) malam hingga Sabtu pdini hari.

Mantan dosen Unhas ini memaklumi kemarahan warga. 

Himpitan ekonomi, perilaku, etika dan cara buruknya komunikasi aparat, anggota parlemen dan pejabat negara meluap jadi amarah destruktif.

Selain tiga gedung negara, kerusuhan ini menewaskan 3 aparatur sipil, 63 mobil,  puluhan motor, pos jaga polisi, serta warung modern.

Ketidakhadiran aparat polisi di jalan, adalah dipicu kematian driver ojol Affan Kurniawan dan kesewenangan aparat, yang meluas melalui media sosial.

Agus jadi anggota DPRD  Sulawesi Selatan sajak tahin 1999 hingga 2007. 

Dari pantauan Tribun,  kerugian fisik dari terbakarnya kompleks Gedung DPRD Sulsel di Jl Urip Sumiharjo, Panaikang, Kota Makassar, masih ditaksir pihak sekwan dan sekprov.

Sekprov Jufri Rahman menyebut fokus penanganan saat ini adalah mengamankan aset dan mitigasi dampak . 

Dari pantauan Tribun, Sabtu (30/8/2025) pagi, tiga gedung utama di kompelks parlemen provinsi rusak parah, dan tak bisa difungsikan lagi.

Tiga rumah jabatan 3 wakil ketua DPRD di sebelah tenggara berbatasan dengan kompleks Pengadilan Tinggi Sulsel, dilaporkan hanya mengalami kerusakan minor.

Korps Pemadam kebakaran kota, masih terus memadamkan bara di tiga gedung.

Ketiganya itu adalah gedung utama, di sisi barat. 

Tingkat kerusakan mencapai 74 persen di lantai dasar, ruang rapat parlemen, dan sedikit dibagian belakang.

Gedung tua konstruksi tahun 1978 ini difunsgikan untuk paripurna dan ruang 9 fraksi, serta badan pekerja parlemen.

Gedung kedua, kantor sekretariat dan staf DPRD di sisi utara. 

Gedung ini dibangun dan direnovasi bersama gedung utama di masa pemerintahan Gubernur Sulsel Ahmad Lamo (1966-1978).

Level kerusakannya mencapai sekitar 90 persen.

Di ruangan inilah dokumen fisik parlemen pemerintahan disimpan.

Sedangkan tower 10 lantai DPRD untuk ruang ralat komisi, ruang rapat, sejauh ini rusak di 3 lantai.

"Terparah di lantai lobi dasar, ruang rapat komisi dan musallah lantai 2, ujar seorang staf pamong praja DPRD.

Tower ini termasuk bangunan baru, dibangun tahun 2007, dan diresmikan tahun 2008, di masa Ketua DPRD Sulsel dijabat Agus Arifin Nu'mang.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved