Demo Ojol Makassar
Alasan Driver Ojol Makassar Tolak Jadi Karyawan Tetap dan Potongan 10 Persen
Aturan jadi karyawan tetap dan potongan 10 persen ditolak ratusan driver ojol di Makassar
Ringkasan Berita:
- Ratusan driver ojol menolak jadi karyawan tetap
- Mereka juga menolak potongan 10 persen
- Para driver ojol lebih menyukai gaya mitra lepas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ratusan driver ojek online di Makassar menolak aturan baru jadi karyawan tetap.
Selama ini driver ojol bekerja sebagai mitra.
Mereka bebas memilih jam kerja untuk menerima orderan.
Bagi driver gojek, mereka lebih menyukai aturan lama.
Kedua, pengangkatan karyawan tetap dianggap menghambat bagi driver berumur 35 tahun ke atas.
Ratusan driver ojol demi di depan kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (24/11/2025) siang.
Salah satu poin utama demo driver ojol adalah keberatan jika diangkat jadi pegawai tetap.
Selain itu, mereka juga menolak potongan 10 persen.
"Kalau terjadi potongan 10 persen, itu merugikan para mitra Ojol," kata Qadri ditemui di lokasi demo.
Potongan 10 persen menyebabkan pekerjaan jadi tidak fleksibel.
Mereka juga takut kurangnya promo hingga pembatasan gaji jam kerja.
"Karena kalau 10 persen kurang promo dan pekerjaan kami tidak fleksibel lagi. Kalau ini berlaku, ada pembatasan gaji jam kerja," sambungnya.
Di sisi lain kata dia, penerapan driver sebagai pegawai tetap akan membuat sejumlah driver repot dalam persyaratan berkas admistrasi.
"Banyak permintaannya kantor pasti, ijazah, pasti tamatan SMA, dan umur pasti diberlakukan 35 tahun ke atas itu tidak ada lagi mitra Ojol. Ini membatasi ruang gerak Ojol kasian. Sekarang sudah bagus," kata ayah dua orang anak ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251125-demo-ojol-43.jpg)