Haji Luwu
Sempat Disebut Nol Kuota, Luwu Prioritaskan Lunas Tunda dan Lansia Naik Haji Tahun 2026
Sebab Kementerian Haji dan Umrah mengeluarkan aturan baru berbasis kuota provinsi menutup peluang bagi pendaftar di atas tahun 2011
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kekhawatiran masyarakat Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terkait ancaman nihilnya pemberangkatan jemaah haji pada tahun 2026 sedikit mereda.
Sebab Kementerian Haji dan Umrah mengeluarkan aturan baru berbasis kuota provinsi menutup peluang bagi pendaftar di atas tahun 2011
Kendati demikian, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu memastikan masih ada segelintir jemaah yang tetap akan diberangkatkan.
Mereka adalah jemaah yang masuk dalam kategori prioritas.
Diantaranya jemaah berstatus lunas tunda dan jemaah lanjut usia (lansia).
Kepala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Luwu, Armin, menjelaskan estimasi jemaah yang berhak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk musim haji 1447 Hijriah/2026 Masehi berjumlah total 41 orang.
Angka ini terdiri dari sisa antrean jemaah lunas tunda dan alokasi prioritas lansia.
Hal ini menjadi kabar baik di tengah ketatnya seleksi kuota berbasis waiting list provinsi yang sempat memunculkan prediksi nol jemaah bagi enam kabupaten di Sulawesi Selatan termasuk Luwu.
"Jadi total jemaah yang akan berangkat, untuk porsi lunas tunda kemarin itu totalnya 27 jemaah. Ini ditambah dengan prioritas lansia sebanyak 14 jemaah," ujar Armin kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (22/11/2025).
Namun, Armin mengungkapkan dari 14 jemaah lansia yang diprioritaskan, diperkirakan hanya tersisa enam orang yang siap berangkat.
Sebagian besar dari mereka dilaporkan telah meninggal dunia selama masa tunggu.
"Yang lansia mungkin tinggal enam orang, karena sudah ada yang berpulang ke Rahmatullah," ungkapnya.
Mekanisme penggantian kursi lansia yang meninggal dunia ini pun kini mengikuti aturan baru yang lebih ketat.
Armin menjelaskan, kuota dari jemaah yang wafat tidak bisa langsung digantikan oleh lansia urutan berikutnya dari Kabupaten Luwu saja.
"Kita laporkan lagi ke pusat. Karena kuotanya kembali ke provinsi lewat aturan baru. Jadi nanti akan diurut ulang se-Sulawesi Selatan oleh sistem komputerisasi haji sesuai dengan umurnya," jelasnya.
Artinya, kekosongan kursi itu akan diperebutkan kembali oleh lansia tertua di tingkat provinsi, bukan lagi otomatis menjadi milik daerah asal jemaah.
Kata Armin, untuk enam jemaah lansia yang tersisa, Kemenag Luwu tengah mengupayakan kenyamanan mereka dengan skema pendampingan.
Pihaknya mengusahakan agar para lansia ini bisa didampingi oleh keluarga selama beribadah di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.
"Sisanya enam jemaah itu, kita usahakan didampingi oleh keluarga calon jemaah haji yang minimal sudah memiliki masa pendaftaran lima tahun," kata Armin.
Saat ini, Kemenag Luwu telah merampungkan pengiriman berkas para jemaah kategori lunas tunda dan lansia tersebut ke pusat.
Pengumuman persiapan keberangkatan juga telah disampaikan kepada jemaah terkait.
"Sementara kita juga menunggu aturan teknis pelunasan dari Kementerian Haji dan Umroh. Namun secara administrasi, berkas mereka yang akan berangkat tahun depan sudah kita kirim," pungkasnya.
Kekecewaan Jemaah
Meski bertujuan mulia, kebijakan ini menimbulkan kekecewaan mendalam bagi jemaah yang keberangkatannya tertunda.
Lukman, seorang calon jemaah haji asal Desa Lempopacci, Kecamatan Suli, Luwu, yang mendaftar pada 2013, adalah salah satunya.
Ia mengaku telah mendapat informasi perihal penundaan keberangkatannya ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, melalui grup WhatsApp yang dibuat Kemenag Luwu sejak Sabtu lalu.
"Setelah ada aturan baru, saya cek di sistem, (perkiraan berangkat) masuk 2031. Berarti mundur lima tahun," ungkapnya.
Padahal, kata Lukman, persiapan sudah ia lakukan.
"Sudah pra manasik haji. Saya juga sudah mulai latihan fisik dengan banyak jalan termasuk sudah siapkan dana," tuturnya.
Lukman tidak memungkiri perasaannya.
"Kalau dikatakan kecewa, pasti kecewa. Tapi okelah, mau mi di apa (mau bagaimana lagi). Kita berharap saja mungkin ada hikmahnya di balik ini," ujarnya pasrah.
Ia bahkan mengaku proaktif menelepon pihak Kemenag Luwu setelah pengumuman itu.
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana
| Profil Sri Rahayu Usmi Ketua Apdesi Mundur Pimpin 2.266 Kepala Desa di Sulsel |
|
|---|
| Kapten PSM Makassar Appang is Back, Rindu Lacci-lacci BolaTerobati |
|
|---|
| Dulu Rival Kini Besanan, Aksa Mahmud, Jusuf Kalla, Selle KS Dalle Hadiri Nikahan Anak IAS dan IYL |
|
|---|
| Penembak Warga Sapiria hingga Meninggal Ditangkap, Warga Luar dan Pakai Senapan Angin Jenis Ini |
|
|---|
| Jumatan di Masjid 'Ajaib' di Jepang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-11-Situasi-kepulangan-jemaah-haji-tahun-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.