Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Ekstrem Luwu

Luwu Siaga La Nina, 9 Bencana Terjadi Sepanjang Oktober

Luwu siaga La Nina! Cuaca ekstrem picu 9 bencana sepanjang Oktober. Pemerintah pastikan semua sektor siap.

Sauky/Tribun Timur
APEL SIAGA BENCANA – Wakil Bupati Luwu Muh Dhevy Bijak Pawindu menghadiri Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat di Mapolres Luwu, Rabu (5/11/2025). Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk melindungi masyarakat dari ancaman La Nina. 
Ringkasan Berita:
  • Polres dan Pemkab Luwu menggelar apel siaga menghadapi La Nina, Rabu (5/11/2025). Fenomena ini diprediksi meningkatkan curah hujan hingga awal 2026. 
  • Sepanjang Oktober, tercatat sembilan kejadian bencana di Luwu, didominasi cuaca ekstrem. Pemerintah menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan kesiapan logistik untuk melindungi masyarakat.
 
 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tidak main-main menghadapi potensi bencana hidrometeorologi jelang akhir tahun 2025 dan awal 2026.

Mengantisipasi ancaman fenomena La Nina yang diprediksi meningkatkan curah hujan, jajaran Polres Luwu bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu menggelar Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat di Mapolres Luwu, Rabu (5/11/2025).

Apel ini dipimpin langsung Kapolres Luwu, AKBP Adnan Pandibu, dan dihadiri Wakil Bupati Luwu, Muh Dhevy Bijak Pawindu.

Seluruh kekuatan lintas sektor diturunkan. 

Personel gabungan  TNI-Polri, BPBD, Tagana, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Senkom menunjukkan kesiapan mereka dalam apel tersebut.

Ancaman Serius La Nina

Kapolres Luwu, AKBP Adnan Pandibu, apel ini menjadi pengecekan kesiapan serentak yang krusial.

Ia membeberkan data yang menjadi dasar kesiapsiagaan ini.

Perwira dua bunga melati itu menerangkan, Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia.

"Hingga 19 Oktober 2025 saja, sudah tercatat 2.606 kejadian bencana di berbagai wilayah," ungkapnya.

Fokus utama kewaspadaan saat ini, sambung Adnan, adalah fenomena La Nina.

BMKG memprediksi fenomena ini akan berlangsung hingga awal tahun 2026.

Dampaknya adalah peningkatan curah hujan di atas normal.

Khususnya di wilayah selatan Indonesia, yang mencakup Sulawesi.

"Apel ini adalah langkah nyata memastikan seluruh stakeholder bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat demi menjamin keselamatan masyarakat," bebernya.

Adnan menyebut, enam poin penting, di antaranya deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan.

Sekaligus kesiapan personel dan logistik, serta penguatan koordinasi lintas sektor.

Kunci Kolaborasi

Wakil Bupati Luwu, Muh Dhevy Bijak Pawindu, mengapresiasi kesigapan Polres Luwu menggalang kekuatan bersama.

Menurutnya, perlindungan masyarakat dari ancaman bencana alam adalah tanggung jawab mutlak yang harus dipikul bersama.

"Kita harus siap siaga menghadapi segala kemungkinan. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk meminimalkan dampak bencana dan memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan terbaik,” ujarnya.

Kata dia, apel tidak berhenti pada seremoni.

Usai upacara, Wabup Dhevy Bijak dan Kapolres Adnan Pandibu, didampingi jajaran Forkopimda, langsung meninjau peralatan SAR dan seluruh fasilitas pendukung.

Mereka memastikan setiap alat, mulai dari perahu karet hingga logistik darurat, dalam kondisi prima dan siap digunakan kapan saja.

Pengecekan ini menjadi simbol komitmen bersama untuk melindungi Luwu dari ancaman bencana hidrometeorologi.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Karyadi, mengaku dalam Oktober sejumlah bencana terjadi di Luwu.

Kata Karyadi, cuaca ekstrem mendominasi sebanyak 3 kasus.

"Akibatnya, terjadi 3 kali insiden pohon tumbang," akunya.

Ia menambahkan, angin kencang dan kebakaran rumah tercatat masing-masing 2 kasus.

"Ditambah tanah longsor 1 kasus," tandasnya.

Rincian kasus bencana alam di Luwu per Oktober:

1. Karhutla: 0 kasus

2. Banjir: 0 kasus

3. Angin kencang: 2 kasus

4. Tanah longsor: 1 kasus

5. Kekabakaran rumah: 2 kasus

6. KMM/Ops SAR: 1 kasus

7. Pohon Tumbang/Cuaca Ekstrem: 3 kasus. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved