Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musim Pancaroba

Pancaroba Tiba, Warga Bastem Utara Luwu Diintai Batuk, Flu, dan Penyakit Musiman  

Cuaca ekstrem di Bastem Utara picu batuk, flu, dan demam. Puskesmas imbau warga jaga daya tahan tubuh dan konsumsi air cukup.

|
DOK ARIF
PANCAROBA LUWU – Kepala Puskesmas Bastem Utara, Arif, menunjukkan data riwayat pasien selama Oktober 2025. Peralihan musim di Bastem Utara mulai berdampak pada kesehatan warga.    

Ringkasan Berita:
  • Pancaroba di Bastem Utara, Luwu, sebabkan lonjakan penyakit seperti batuk, flu, dan demam. Data Puskesmas mencatat tren ISPA menurun, namun hipertensi dan gangguan pencernaan meningkat. 
  • Kepala Puskesmas mengimbau warga menjaga daya tahan tubuh, gunakan pelindung diri, dan konsumsi air putih secara rutin.
 
 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Peralihan musim dari kemarau ke penghujan atau pancaroba mulai berdampak pada kesehatan warga Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Sejumlah keluhan penyakit khas pancaroba mulai dilaporkan dan perlu diwaspadai.

Kepala Puskesmas Bastem Utara, Arif, menyampaikan keluhan paling sering dilaporkan warga belakangan ini adalah batuk, flu, dan demam.

“Peningkatan keluhan ini disebabkan oleh perubahan cuaca,” ujar Arif kepada Tribun-Timur.com, Kamis (6/11/2025).

Ia menjelaskan, pemicu utama adalah perubahan suhu ekstrem selama masa pancaroba memaksa tubuh bekerja lebih keras untuk beradaptasi.

“Kalau malam, suhu sangat dingin. Sementara siang hari, panas bisa mencapai 33 derajat Celsius,” jelasnya.

Selain suhu yang berubah drastis, Arif menambahkan, debu yang masih banyak beterbangan di musim peralihan turut menurunkan kondisi fisik warga.

Paparan debu dapat memicu iritasi saluran pernapasan.

Baca juga: 221 Kasus Ispa dan 35 Diare Serang Warga Bua Luwu di Musim Pancaroba

Tren Penyakit Bergeser

Dinamika kesehatan warga juga tercermin dalam data bulanan Puskesmas Bastem Utara.

Selain batuk, flu, dan demam, warga juga mengalami infeksi saluran pernapasan.

Pada September 2025, kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) tercatat paling tinggi dengan 20 kasus.

Namun, pada Oktober 2025, jumlahnya menurun menjadi 8 kasus.

Sebaliknya, kasus hipertensi meningkat tajam dari 5 kasus menjadi 15 kasus.

Gangguan pencernaan (dyspepsia) naik dari 9 menjadi 14 kasus, dan nyeri otot (myalgia) dari 5 menjadi 10 kasus.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved