Daftar 11 Rektor UNM dari Masa ke Masa: Karta Jayadi Satu-satunya Dicopot

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Universitas Negeri Makassar (UNM) telah dipimpin 11 rektor berbeda dari masa ke masa,

Prof Karta Jayadi satu-satunya rektor dalam sejarah dicopot di tengah jalan.

UNM dulunya bernama Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) di Universitas Hasanuddin (Unhas).

Saat itu FKIP Unhas dipimpin Prof. Arnold Mononoetoe tahun 1961 sampai 1964.

Kemudian dilanjutkan Prof. Idrak Yasin, M.A.1964 sampai 1965.

14 Januari 1964, FKIP Unhas bertransformasi menjadi menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).

IKIP berdiri sendiri dan melepaskan diri dari Unhas.

Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1964 tanggal 5 Januari 1964.

Kemudian 1999, IKIP Ujung Pandang berubah nama jadi Universitas Negeri Makassar (UNM).

Hingga 2025, UNM sudah dipimpin 11 rektor berbeda.

Prof Karta Jayadi jadi rektor kesebelas.

Karta Bikin Sejarah

Prof Karta Jayadi bikin sejarah kelam di Universitas Negeri Makassar (UNM).

Guru besar bidang Antropologi Seni itu dicopot sebagai Rektor UNM Selasa (4/11/2025).

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi menunjuk Guru Besar Hukum Unhas Prof Farida Patittingi sebagai pelaksana harian Rektor UNM.

Prof Farida akan mengisi kekosongan jabatan setelah Karta Jayadi dinonaktifkan.

Prof Karta Jayadi dilantik jadi Rektor UNM sejak Jumat 17 Mei 2024 lalu. Saat itu ia menggantikan Prof Husain Syam.

Itu artinya Karta Jayadi hanya 1 tahun 6 bulan menjabat Rektor UNM.

Karta Jayadi sebelumnya menjabat Wakil Rektor II UNM periode 2016-2020 dan 2020-2024.

Saat itu Karta Jayadi mendampingi Prof Husain Syam.

Universitas Negeri Makassar didirikan pada 1 Agustus 1961.

Dalam sejarahnya selama 64 tahun berdiri, Prof Karta Jayadi jadi rektor pertama yang dicopot dari jabatannya.

Sejumlah rektor sebelumnya sebagian besar menjabat 2 periode.

Daftar Rektor UNM dari Masa ke Masa

Prof Karta Jayadi mencatatkan namanya dalam buku sejarah Universitas Negeri Makassar.

Prof Karta Jayadi jadi Rektor pertama dalam sejarah UNM dicopot.

Guru besar Fakultas Seni dan Desain itu jadi orang kesepuluh memimpin UNM/IKIP Ujung Pandang/FKIP dari masa ke masa.

Universitas Negeri Makassar (UNM) didirikan pada tanggal 1 Agustus 1961.

Bermula dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas Hasanuddin lalu diubah menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).

Hingga tahun 2024 ini, UNM menuju umur ke-63 tahun. 

Selama 63 tahun berdiri, UNM sudah dipimpin oleh sembilan orang berbeda.

Berikut daftar pimpinan UNM/IKIP Ujung Pandang dari masa ke masa, dikutip dari laman resmi UNM Jumat (3/5/2024):

PIMPINAN/REKTOR DARI MASA KE MASA:

1. Prof. Arnold Mononoetoe

Dekan FKIP UNHAS 1961

2. Prof. Idrak Yasin, M.A.

Rektor 1964-Maret 1965

3. Mayjend. A.A. Rivai

Ketua Presidium 1965-Sept.1965

4. Prof. Edy Agussalim Mokodompit, M.A.

Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Makassar

5. Drs. Abd. Karim

Rektor Feb. 1974-Nov. 1982

6. Prof. Dr. Paturungi Parawansa

Rektor Nov. 1982-Des. 1990

7. Prof. Dr. Syahruddin Kaseng

Rektor Des.1990-1999

8. Prof. Dr. M. Idris Arief, M.S.

Rektor Des.1999-2007

9. Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd.

Rektor Des.2008-2016

10. Prof. Dr. Ir. H. HUSAIN SYAM, M.TP., IPU., ASEAN Eng.

Rektor periode 2016-2024

11. Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn.

Prof Karta Jayadi Kalahkan Prof Hasmyati di Pilrek UNM Makassar

Wakil Rektor II UNM, Prof Karta Jayadi menang pada Pilrek UNM di Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (3/5/2024). 

Prof Karta Jayadi meraih 54 suara. 

Sementara itu, Prof Hasmyati meraih 44 suara. 

Selisih keduanya adalah 10 suara. 

Sementara itu, calon rektor ketiga Prof Hasnawi Haris meraih 0 suara. 

Dari hasil ini, gerbong Karta Jayadi mengalahkan Prof Hasmyati. 

Padahal, pada putaran pertama, Prof Hasmyati menang telak. 

Hasmyati berhasil unggul dengan perolehan 40 suara, disusul oleh Prof. Karta Jayadi dengan 14 suara, dan Prof. Hasnawi Haris dengan lima suara. 

Sementara itu, dua kandidat lainnya, yaitu Prof Ichsan Ali dan Prof Eko Hadi Sudjiono, masing-masing meraih tiga dan satu suara.

Total anggota senat yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 63 orang. 

Salah satu anggota senat, yaitu Prof. Haedar Akib, tidak menggunakan hak suaranya karena sedang menjalankan tugas di luar daerah.(*)