Hotel di Makassar
Wisatawan Tembus 5,5 Juta, Hotel Grand Mercure Jadi Ikon Pariwisata Baru di Makassar
Hotel berbintang lima Grand Mercure hadir di kawasan strategis Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Makassar kembali menambah magnet pariwisata.
Hotel berbintang lima Grand Mercure hadir di kawasan strategis Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar.
Wilayah ini merupakan pusat ikon kota Makassar, dekat dari Pantai Losari, Center Point of Indonesia (CPI), hingga wisata bersejarah seperti Benteng Rotterdam dan Museum Kota.
Hotel ini siap menjadi ikon baru menopang geliat wisata dan bisnis di Kota Daeng.
Termasuk wisata kesehatan. Hotel ini menjangkau beberapa rumah sakit terkemuka di Makassar.
Baca juga: Persaingan Sengit Industri Perhotelan, Makassar Miliki 15 Ribu Kamar dari 357 Hotel
Misalnya Rumah Sakit Otak Jantung, dan Kanker CPI, RS Siloam dan RS Stella Maris.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyampaikan hotel-hotel yang berlokasi di dekat pantai dan Jl Metro Tanjung Bunga memang jadi buruan wisatawan.
Selain dekat dengan tempat wisata dan ikon kota, wilayah tersebut juga menjadi pusat berlangsungnya event besar.
Parking Trans Studio Mall, Phinis Point (Pipo) Mall, Pantai Losari hingga Benteng Rotterdam jadi tempat gelaran event musik maupun Industri kreatif lainnya.
"Otomatis hotel-hotel yang ada disekitaran sana akan jadi opsi persinggahan wisatawan," ucap Ahmad Hendra Hakamuddin, Minggu (28/9/2025).
Ada beberapa hotel yang ada di wilayah tersebut, antara lain The Rinra, Swiss-belhotel, Aryaduta, Almadera, Gammara, Ibis, Aerotel Smile, Aston, dan masih banyak lagi.
Dinas Pariwisata Kota Makassar mencatat angka kunjungan wisatawan pada 2024 meningkat signifikan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kokek Consulting, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) meningkat 25,13 persen.
Semula 4.414.465 orang pada 2023 menjadi 5.524.000 orang di 2024.
Sementara itu, wisatawan mancanegara (wisman) juga mengalami kenaikan 10,44 persen.
Dari 85.614 kunjungan pada 2023 menjadi 95.596 kunjungan di 2024.
Wisatawan dari luar Sulsel didominasi pengunjung asal Jakarta dan Surabaya yang menggunakan jalur udara maupun laut.
Sedangkan wisatawan dari Bau Bau lebih memilih jalur laut.
Untuk wisatawan lokal Sulsel, mayoritas berasal dari Tana Toraja dan Palopo.
Di sisi lain, wisatawan mancanegara didominasi pengunjung asal Malaysia (36.479 orang) dan Singapura (19.126 orang).
Tingginya angka kunjungan dari dua negara tersebut karena konektivitas.
Malaysia dan Singapura memiliki penerbangan langsung atau direct flight ke Makassar, begitu juga sebaliknya.
Wisata religi dan budaya menempati posisi tertinggi alasan para wisatawan Malaysia dan Singapura melakukan perjalanan ke Makassar.
Apalagi kedua negara ini punya hubungan yang cukup erat dengan budaya-budaya Makassar.
Wali Kota Munafri Arifuddin menyampaikan, kehadiran Grand Mercure bagian dari peningkatan layanan perhotelan di ibu kota Sulawesi Selatan tersebut.
Grand Mercure bagian dari jaringan global Accor Group yang memiliki lebih dari 5.600 properti di 110 negara.
Grand Mercure Makassar digadang menjadi ikon baru pariwisata dan bisnis di kota ini.
Dirancang ramah lingkungan dengan konsep ekotourism dan sustainability, hotel ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Juga membuka peluang kerja luas bagi warga Makassar.
Appi mengungkapkan, sebelum pembangunan dimulai, pihak pengembang telah diundang ke kantornya untuk memaparkan rancangan proyek.
Dalam pertemuan itu, Munafri menekankan pentingnya keterbukaan dan kelancaran proses perizinan.
"Saya sampaikan kalau dalam proses perizinan ada pegawai yang meminta uang dan sebagainya, tolong langsung sampaikan ke saya," tegasnya.
Rencana pembangunan Grand Mercure akan dilengkapi ballroom lebih dari 4 ribu meter persegi
Hotel ini akan dilengkapi 350 kamar modern yang dapat diperluas hingga 500 kamar.
Area parkir luas, serta berbagai fasilitas food dab beverage outlet berstandar internasional.
Seluruhnya disiapkan untuk mendukung berbagai event berskala nasional dan internasional, mulai dari konferensi bisnis, pameran, hingga perhelatan pernikahan megah.
Politisi Golkar itu menegaskan pentingnya izin sesuai aturan yang belaku, Pemerintah Kota Makassar, tidak ingin iklim investasi tercoreng hanya karena ulah segelintir oknum yang tidak berintegritas.
"Kami tidak mau iklim investasi ini ternodai hanya gara-gara oknum satu dua orang yang tidak memberikan dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan fungsi sebagai pelayan masyarakat," katanya.
Proyek ini ditargetkan operasional pada 2027.
Ada 400 karyawan lokal akan direkrut, ditambah ratusan pekerja harian untuk mendukung kegiatan operasional dan event.
Munafri berharap, proyek pembangunan Grand Mercure dapat selesai tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal.
"Kami berharap dengan hadirnya hotel ini, event-event internasional bisa kembali digelar di Makassar," tuturnya.
"Tentu, kehadiran event berskala besar akan memberikan efek domino yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat," lanjut Munafri. (*)
Dilepas Dirjen AHU dan Wali Kota Makassar, Ribuan Peserta Antusias Ikuti Notary Run |
![]() |
---|
Munafri Arifuddin Lantik 263 Pejabat Pemkot Makassar Sore Ini, Termasuk Lurah |
![]() |
---|
Kejari Wajo: Kades Cinnongtabi Rugikan Negara Rp934 Juta, Jadi Tahanan Kota Karena Sakit |
![]() |
---|
Sirkuit Motocross RST Bupal Bakal Perkuat Olahraga dan Wisata Sidrap |
![]() |
---|
Bupati Sidrap: Masyarakat yang Belum Punya BPJS Kesehatan Silakan Lapor ke Puskesmas atau Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.