Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UNM

Alumni Kritik Penunjukan Plh Rektor UNM dari Luar Kampus: Apakah Semua Warga UNM Dihukum?

Kemdikti Saintek menuai kritik dari kalangan alumni setelah menunjuk pihak eksternal kampus sebagai rektor UNM.

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok pribadi/humas unm
RESPON ALUMNI UNM-Hasrat Lukman, Ketua Alumni IKIP/UNM Kabupaten Mamuju mempertanyakan penunjukkan Plh Rektor UNM dari Universitas Hasanuddin, Prof Farida Patittingi sejak Senin (3/11/2025). Hasrat Lukman menyentil hukuman kepada civitas akademika UNM. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Penunjukan Pelaksana Harian (PLH) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) menuai kritik dari kalangan alumni. 

Mereka menilai keputusan menunjuk Prof Farida Patittingi, pejabat dari luar kampus UNM sebagai langkah yang tidak bijak dan mencederai marwah institusi.

Hasrat Lukman, Ketua Alumni IKIP/UNM Kabupaten Mamuju, yang merupakan angkatan 1990 dan lulusan 1997, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut.

Menurutnya, banyak civitas akademika UNM yang memiliki kapasitas dan integritas untuk menjalankan tugas PLH Rektor.

“Kita menghargai proses yang sedang berjalan, tapi kenapa orang dari luar yang ditunjuk jadi PLH Rektor UNM? Memangnya orang-orang UNM tidak ada yang bisa? Ataukah menteri menghukum semua orang UNM?” ujar Hasrat dalam pernyataannya, Kamis (6/11/2025) malam.

Hasrat yang juga pernah menjabat Wakil Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) IKIP Ujung Pandang periode 1993/1994 dan Ketua UKM Olahraga tahun 1994 itu menilai keputusan tersebut menunjukkan kurangnya kepekaan Kemendikbudristek terhadap dinamika internal kampus.

Baca juga: Guru Besar UNM Prof Sukardi Weda Masih Mencari Siapa yang Telah Memilihnya Jadi Calon Rektor Unhas

Ia bahkan mempertanyakan kapasitas menteri dalam mengambil keputusan yang dianggap tidak proporsional.

“Jangan-jangan menterinya yang tidak punya kapasitas untuk mengambil keputusan yang tepat,” tambahnya dengan nada kritis.

Lebih lanjut, Hasrat menegaskan bahwa tidak semua guru besar atau dosen di UNM terlibat dalam konflik internal yang selama ini mencuat ke publik.

Karena itu, ia menilai tindakan menunjuk pejabat dari luar seolah-olah mengeneralisasi bahwa seluruh civitas akademika UNM sedang bermasalah.

“Tidak semua guru besar atau dosen di UNM berkonflik. Tidak boleh menteri men-‘generalisir’. Sama saja semua civitas akademika UNM dihukum karena persoalan Prof. Karta,” tegasnya.

Pernyataan ini menambah deretan suara kritis dari kalangan internal dan alumni UNM yang menilai keputusan pemerintah pusat berpotensi memperkeruh suasana akademik dan menurunkan kepercayaan publik terhadap independensi perguruan tinggi.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kemendikbudristek belum memberikan tanggapan resmi terkait alasan penunjukan Plh Rektor UNM dari luar kampus.

Prof Karta Jayadi Rektor UNM resmi dinonaktifkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sebagai rektor UNM terkait pelanggaran kode etik.

Wakil Rektor III UNM Prof Farida ditunjuk menjadi Pelaksana Harian Rektor UNM. 

Prof Farida langsung rapat bersama jajaran wakil rektor UNM di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta.

Prof Farida sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang SDM, Alumni, dan Sistem Informasi Unhas. 

Ia menyatakan tugas utamanya sebagai Plh adalah menjaga stabilitas dan kondusifitas pelaksanaan pendidikan di UNM.

“Alhamdulillah, terima kasih. Amanah ini berat. Kita harus lakukan konsolidasi internal untuk pemulihan kondisi agar pelaksanaan perguruan tinggi berjalan kondusif,” ujar Prof Farida.

Langsung Tinjau Penyerangan Kampus

Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Farida Patittingi (58), meninjau kampus UNM sektor Parangtambung, Kamis (6/11).

Sebagai respons atas penyerangan orang tak dikenal di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sehari sebelumnya.

Bersama rombongan, Prof Farida menyisir kampus Parangtambung, Jl Mallengkeri, Tamalate, sekira 4 jam.

Prof Farida menegaskan, kampus UNM harus bebas dari kekerasan dan kriminalitas.

Ia meminta aparat penegak hukum segera mengusut tuntas dan menangkap para pelaku penyerangan.

Baca juga: Prof Farida Patittingi Bikin Sejarah Perempuan Pertama Pimpin UNM dalam 64 Tahun

Rombongan tiba di FMIPA sekira pukul 11.20 Wita.

Prof Farida didampingi empat wakil rektor (Prof Andi Aslinda, Prof Hartati, Prof Syahruddin Saleh, dan Dr Arifin Manggau), anggota senat, dan para dekan.

Di Parangtambung, Dekan FMIPA UNM Prof Suwardi Annas memperlihatkan fasilitas kampus yang rusak.

Mulai dari serpihan pecahan kaca, dinding bekas lemparan bom molotov, hingga lima sepeda motor milik mahasiswa yang terbakar.

Usai meninjau FMIPA, Prof Farida melanjutkan kunjungan ke Fakultas Teknik, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), serta Fakultas Seni dan Desain (FSD).

Di Fakultas Teknik, Prof Farida memberikan pengarahan kepada pimpinan kampus agar memperkuat sinergi menyelesaikan konflik yang kerap terjadi di UNM.

“Kami segera mengambil langkah-langkah mengidentifikasi kejadian dan menemukan pelakunya. Kampus harus bebas dari segala tindakan kekerasan,” tegas Prof Farida.

Ia menegaskan, kampus tempat orang terdidik, sehingga wajib menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh sivitas akademika.

Prof Farida juga menindaklanjuti pesan Mendiktisaintek Prof Brian Yuliarto (50), meminta pimpinan UNM menghadirkan lingkungan kampus yang kondusif.

“Kemarin ada sedikit gangguan, kita sudah melakukan pendekatan. Insya Allah, nanti kita undang pihak-pihak terkait untuk mendengar pendapat, keinginan, dan harapan mereka,” ujarnya.

Pendekatan dialogis perlu dibuka dengan kelompok yang terlibat dalam aksi penyerangan, agar akar persoalan bisa ditemukan dan diselesaikan dengan bijak.

“Mungkin ada harapan-harapan dari mereka perlu kita dengar. Dengan standar kebijakan UNM yang sudah ditetapkan, itu kita jadikan acuan. Semua fakultas dan dekan sudah tahu arahnya, tinggal dijalankan,” ujarnya.

Langkah ini kata Prof Farida, diharapkan menjadi awal baru bagi UNM, kampus yang aman, damai, dan bebas dari kekerasan.

Rapat Konsolidasi

Plh Rektor UNM Prof Farida Patittingi mulai berkantor di Menara Pinisi UNM, Kamis (6/11/2025).

Ia tiba sekira pukul 08.00 Wita, menempati ruangan Rektor UNM nonaktif, Prof Karta Jayadi.

Prof Farida memimpin rapat konsolidasi bersama jajaran pimpinan universitas.

Rapat berlangsung hingga pukul 11.00 Wita di ruang rektor, diikuti seluruh unsur pimpinan UNM.

Hadir dalam rapat tersebut, antara lain Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Andi Aslinda, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Prof Hartati.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Arifin Manggau, dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof Syahruddin.

Selain itu, turut hadir para guru besar, anggota senat, dekan, serta kepala biro lingkup UNM.

Ini langkah awal Prof Farida mengonsolidasikan situasi internal kampus yang tengah bergejolak pasca penunjukan dirinya sebagai Plh Rektor.

Sehari sebelumnya, Rabu (5/11/2025), terjadi penyerangan orang tak dikenal di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Insiden itu menjadi kejadian pertama di FMIPA, setelah sebelumnya kericuhan lebih sering terjadi di Fakultas Teknik, Bahasa, dan Seni.

Aparat kepolisian kini masih menyelidiki motif di balik bentrokan tersebut.

Penunjukan Prof Farida sebagai Plh Rektor UNM tertuang dalam Surat Perintah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Prof Brian Yuliarto Nomor 0121/M/KEP/2025 tertanggal 3 November 2025.

Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa Rektor UNM periode 2024-2028, Prof Karta Jayadi, dibebastugaskan sementara sesuai Keputusan Menteri Nomor 284/M/KEP/2025, hingga hasil pemeriksaan disiplin ditetapkan.

Prof Farida yang juga Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Wakil Rektor Bidang SDM, Alumni, dan Sistem Informasi Unhas, diperintahkan berkonsultasi dengan

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dalam setiap pengambilan keputusan yang bersifat mengikat.

Kepala Bidang Humas Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, menyebut penunjukan Prof Farida telah melalui konsultasi dengan Rektor Unhas yang memberikan dukungan penuh.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved