Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilrek unhas 2025

Prof Budu: Kampus Berdampak dan Bawa Kemajuan bagi Masyarakat

Calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Budu, mengusung konsep Kampus Berdampak dalam Pemilihan Rektor Unhas.

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Muh Hasim Arfah
YouTube Tribun Timur
KAMPUS BERDAMPAK - Guru Besar Unhas, Prof Budu, saat sesi Podcast di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/10/2025). Prof Budu usung Kampus Berdampak dalam Pilrek Unhas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Budu, mengusung konsep Kampus Berdampak dalam Pemilihan Rektor Unhas.

Pentingnya peran kampus untuk tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.

Prof Budu sendiri mencalonkan sebagai Rektor Unhas periode 2026-2030.

Menurutnya, konsep Kampus Berdampak yang digaungkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bukan sekadar slogan, melainkan panggilan agar perguruan tinggi melakukan transformasi menyeluruh.

“Kampus itu bukan hanya tempat pendidikan, bukan hanya tempat penelitian, atau sekadar pengabdian masyarakat seperti yang biasa kita dengar. Kampus harus memberikan transformasi nyata,” katanya dalam Podcast Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Raih Nomor 3, Prof Budu Fokus Unhas Berkarakter, Berdampak, dan Bereputasi

Ia menjelaskan, transformasi tersebut bukan hanya tentang melahirkan lulusan yang kompeten dan profesional di bidangnya.

Namun, kata Guru Besar Unhas itu, juga memastikan ilmu pengetahuan yang dikembangkan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Kampus harus mampu memberikan dampak ekonomi, sosial, dan berbagai dampak lain yang bisa dirasakan masyarakat. Lulusan kita harus menjadi agents of change, agen perubahan yang membawa kemajuan,” jelasnya.

Prof Budu juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar semangat Kampus Berdampak benar-benar terwujud.

“Dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, kolaborasi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, menjadi kunci,” ujarnya.

Melalui semangat Kampus Berdampak ini, Prof Budu berharap Unhas dapat terus memperkuat perannya sebagai universitas yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memberi kontribusi langsung terhadap pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

​Tiga Dekade Pengalaman, Tiga Alasan Kuat Maju

​Perjalanan karier Prof. Budu selama lebih dari tiga dekade mewarnai Unhas.

Lahir di Maros, ia mengasah kepekaan sosialnya sebagai Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) selama tiga tahun di puskesmas daerah kepulauan pesisir Kecamatan Ujung Tanah setelah lulus Fakultas Kedokteran Unhas pada 1993.

​Ia kemudian melanjutkan studi di Toyama, Jepang (PhD 2002), mengambil Spesialis Mata di Unhas (2002), dan menyelesaikan Master of Medical Education (M.MedEd) di UGM (2014). Selama pandemi, ia juga memimpin Satgas Covid-19 Unhas, membuktikan kemampuannya mengelola kampus di masa krisis.

​Saat mendaftar calon rektor pada 22 Agustus 2025, Prof. Budu memaparkan tiga alasan utama ia merasa pantas memimpin Unhas:

​Pengalaman Kepemimpinan Akademik yang Lengkap: Prof. Budu telah menjalani semua jenjang kepemimpinan akademik:nKepala Departemen, Wakil Dekan, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kemitraan Internasional, Dekan Fakultas Kedokteran, hingga kini memimpin Sekolah Pascasarjana.

Ia yakin pengalaman menyeluruh ini menjadikannya figur yang tepat mengemban amanah sebagai Rektor.

​Kiprah di Organisasi Profesi dan Kemasyarakatan, Prof Budu berpengalaman memimpin organisasi besar, seperti menjabat Ketua Umum Assosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Pusat (2018-2022). 

Saat memimpin AIPKI, ia berhasil menstabilkan Fakultas Kedokteran Universitas Papua (UNIPA) dan menyelesaikan persoalan nasional retaker ujian dokter. 

Saat ini, ia memimpin periode kedua organisasi profesi Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) Pusat, fokus pada masalah kebutaan katarak yang bahkan memberinya penghargaan dari Kementerian Sosial RI pada 2022. 

Ia juga membantu mengembangkan 22 Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) sebagai anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

​Visi Sociopreneurship University: Ia bertekad mengembangkan Unhas secara eksponensial dengan menjadikan kampus sebagai Sociopreneurship University.

Menurutnya, kampus harus "terasa" oleh dosen, karyawan, dan masyarakat. 

Riset harus diarahkan untuk menjawab kebutuhan nyata di sektor kesehatan, energi, pangan, dan kemaritiman.

​Tiga Ruh Visi: Unhas Terdepan dan Terasa

​Prof. Budu menerjemahkan konsep Sociopreneurship University ke dalam tiga ruh utama: Unhas Berkarakter, Unhas Berdampak, dan Unhas Bereputasi Internasional. Ia menyingkatnya menjadi UNHAS TERDEPAN DAN TERASA.

​Visi ini menekankan bahwa Unhas tidak hanya harus unggul akademik dan bereputasi global, tetapi juga harus berintegritas, peduli sosial, dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh sivitas akademika dan masyarakat.

​Menanggapi nomor urut 3, Prof. Budu menyebutnya sebagai "jalan terbuka" menuju amanah baru.

“Allah SWT tidak menitipkan pesan mistis pada bilangan. Yang keramat adalah niat keikhlasan dan kerja nyata,” tutupnya dengan tenang, seraya berharap bisa menjadi salah satu dari tiga calon Rektor yang direkomendasikan Senat Akademik pada 3 November 2025 mendatang.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved