Headline Tribun Timur
Prof JJ Yakin Menang Pilrek
Prof JJ pastikan maju Pilrek Unhas 2026–2030. Ia optimistis menang, tak perlu alasan: “Lihat prestasi Unhas,” katanya.
“Beliau berkata, ‘This is one of the best books. I have read it,’ dan itu membuat saya sangat tersanjung,” kata Prof JJ.
Momen itu menjadi salah satu kenangan paling berharga dalam hidup Prof JJ — saat karyanya mengantarkannya memeluk sosok panutan yang selama ini hanya bisa ia kagumi dari jauh.
Kampus Inklusif
Unhas berkomitmen menjadi kampus inklusif, yaitu perguruan tinggi yang memberikan akses, kesempatan, dan lingkungan yang setara bagi semua mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas.
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa menyebut Unhas telah membentuk Disability Center sebagai wujud nyata komitmen tersebut.
“Saya membentuk disability center karena kami ingin menjangkau mereka yang tidak terdengar, tidak terlihat,” ujarnya.
Menurut Prof JJ, Unhas harus bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.
Ia menegaskan, pendidikan tinggi tidak boleh hanya untuk mereka yang mampu secara finansial.
“Alhamdulillah, saat ini ada sekitar 40 mahasiswa disabilitas di Unhas. Apa manfaatnya? Ini membentuk karakter kepedulian dan empati, nilai penting yang kami tanamkan di Unhas,” jelasnya.
Pusat Disabilitas Unhas hadir dengan visi menciptakan lingkungan akademik yang inklusif, adil, dan non-diskriminatif.
Ini mendorong penerapan perspektif disabilitas dalam pendidikan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat.
Unhas juga mengintegrasikan pendekatan inklusif dalam desain arsitektur, infrastruktur, kegiatan olahraga, seni, dan budaya.
Selain itu, Unhas membangun budaya inklusif dalam layanan akademik, mengembangkan kebijakan yang menegakkan kesetaraan hak bagi seluruh civitas akademika, baik dengan maupun tanpa disabilitas.
Prof JJ mengaku terharu melihat perkembangan pusat disabilitas tersebut. Antusiasme mahasiswa untuk menjadi relawan juga sangat tinggi.
“Tahun ini ada hampir 500 mahasiswa yang mendaftar sebagai volunteer membantu teman-teman disabilitas. Ini yang kami sebut karakter Unhas — bukan hanya pintar, tapi juga berhati,” katanya.
Para relawan ini setiap hari mendampingi mahasiswa disabilitas agar mendapat akses pendidikan yang setara.
Kehadiran Disability Center menjadi bukti bahwa Unhas benar-benar menghadirkan layanan pendidikan inklusif, dengan fasilitas dan proses belajar-mengajar yang ramah bagi semua.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.