Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Maulid Akbar Tarekat Khalwatiyah Samman di Patene Maros Dihadiri Menag Nasaruddin Umar

Maulid Akbar ini juga dirangkaikan dengan Khaul Akbar ke-58 Wali Mursyid Tarekat Khalwatiyah Samman, Al Mukarram Asyekh Al Haj.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Alfian
Istimewa/Kemenag RI
MAULID AKBAR - Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar, menghadiri perayaan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW Tarekat Khalwatiyah Samman. Kegiatan berlangsung di Dusun Pattene, Desa Temmapaduae, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sabtu (13/9/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar, menghadiri perayaan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW Tarekat Khalwatiyah Samman.

Kegiatan berlangsung di Dusun Pattene, Desa Temmapaduae, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sabtu (13/9/2025).

Maulid Akbar ini juga dirangkaikan dengan Khaul Akbar ke-58 Wali Mursyid Tarekat Khalwatiyah Samman, Al Mukarram Asyekh Al Haj H Andi Muhammad Saleh atau Puang Lompo.

Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan pesan penting kepada jamaah dan masyarakat Sulawesi Selatan.

Ia mengaku memiliki ikatan emosional dengan Kabupaten Maros.

“Leluhur saya berasal dari Maros dan turut menyebarkan Tharekat Khalwatiyah Samman hingga Indonesia Timur,” ungkapnya.

Ia pun meminta agar Pemerintah Kabupaten Maros turut memfasilitasi perkembangan tarekat tersebut.

Nasaruddin Umar juga menegaskan Tharekat Khalwatiyah Samman adalah ajaran legal yang diakui pemerintah dan Nahdlatul Ulama.

Baca juga: 75 Tahun Tangani Haji, Menteri Agama Nasaruddin Umar Minta Maaf

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan, tidak mudah terprovokasi, dan tidak tergesa-gesa menuduh suatu aliran sesat.

Tak sampai di situ, ia menyatakan komitmennya membangun pondok pesantren di bawah naungan Tarekat Khalwatiyah Samman di Maros.

“Insyaallah, kita akan mendirikan pesantren sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam,” tegasnya.

Bupati Maros, Chaidir Syam, mengapresiasi kerja panitia dan jamaah atas pelaksanaan acara yang tertib meski jalan poros Pattene dipadati ribuan kendaraan.

Ia menegaskan, Pattene telah ditetapkan sebagai Kawasan Pariwisata Budaya Religi berdasarkan Perda Nomor 4 RTRW Tahun 2012.

“Dengan kegiatan berskala besar ini, posisinya sebagai destinasi wisata religi semakin kuat,” ujarnya.

Ketua Panitia, Andi Indra Darmawan, menyebut rangkaian acara berlangsung selama beberapa hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved