Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Saksi Kata: Sadil: Saya Tikam Rahim Karena Mau Dipukul, Amir Tuju Kena Sangkur saat Saya Panik

Teguran soal musik berujung maut. Sadil mengaku panik dan ayunkan sangkur saat dikejar.

TribunGowa.com/Sayyid Zulfadli
SAKSI KATA – Sadil (50), tersangka penikaman di Gowa, Sulsel saat ditemui di Polres Gowa, Selasa (4/11/2025). Ia mengaku insiden bermula saat ia menegur mertua Amir Tuju soal musik keras. Pertikaian berujung penikaman yang menewaskan Amir dan menantunya, Rahim. Sadil menyerahkan diri ke polisi usai kejadian. 

Sadil mengaku melempar pasir ke arah pria yang membawa parang hingga mundur.

Dalam kondisi panik dan pandangan terganggu, ia kembali mengayunkan sangkur.

“Saya tidak tahu mengenai apa, ternyata kena Amir Tuju,” ujarnya.

Usai kejadian, Sadil kabur melalui area persawahan dan mencari bantuan untuk menyerahkan diri.

“Saya lari lewat sawah, datang ke Pak Ambo, pensiunan polisi, minta antar ke Polres. Saya bilang sudah berkelahi dan dua orang mati,” ucapnya.

Ia menyebut dirinya dan korban masih memiliki hubungan keluarga.

“Istrinya Amir Tuju dengan mertua saya sepupu satu kali. Jadi saya panggil dia om,” katanya.

Sadil mengklaim tidak pernah ada masalah sebelumnya, kecuali soal musik keras.

“Kalau soal musik, biasanya Pak Binmas yang tegur. Saya cuma telepon Binmas,” jelasnya.

“Iya, dia tidak terima ditegur,” sambungnya.

Ia juga membenarkan sebelum kejadian, ia telah mengonsumsi minuman keras.

Namun, ia mengaku tetap sadar saat menegur korban.

“Saya sudah minum, tapi tidak emosi. Biasa saja,” katanya.

Sadil mengatakan keluarganya tidak mengetahui keberadaannya setelah kejadian karena langsung menyerahkan diri.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, keluarganya telah mengungsi. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved