Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan, Wanita di Bulukumba Buang Mayat Selingkuhannya

Polisi menahan SW sebagai saksi atas meninggalnya Sarman (46), warga Desa Bontomatene.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Samsul Bahri
PENEMUAN MAYAT - Warga di Desa Bontomatenne, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba sedang menatapi mobil ambulans yang membawa jenazah Sarman dari RSU di Makassar setelah otopsi, pada  Selasa (23/9/2025) lalu. Saat ini polisi menahan seorang perempuan SW yang terlibat menyeret tubuh Sarman setelah kejang-kejang/dok.pribadi warga.  


TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bulukumba, Sulawesi Selatan menahan seorang perempuan warga Desa Bontomatenne, Kecamatan Rilau Ale berinisial SW.

Ia ditahan polisi setelah diduga terlibat hubungan asmara terlarang dengan suami orang lain.

Polisi menahan SW sebagai saksi atas meninggalnya Sarman (46), warga Desa Bontomatene.

"Kami tahan SW untuk memudahkan proses penyelidikan atas meninggalnya korban Sarnman," kata Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muh Ali saat ditemui TribunBulukumba.com di kantornya, Senin (6/10/2025).

Selain menahan SW, terdapat 15 orang warga setempat ikut diperiksa, termasuk rekan main domino malam itu Sarman.

SW adalah teman asmara Sarman yang tak terungkap di masayarakat.

Hubungan gelap ini terungkap setelah Sarman meninggal dunia.

Baca juga: Kematian Sarman dan Utto di Bulukumba Diselidiki, Polisi Tunggu Hasil Forensik Polda Sulsel

SW mengungkap ke polisi saat diperiksa, bahwa malam itu Sarman tak langsung pulang ke rumahnya setelah main domino di rumah salah satu rumah warga di desa itu.

Ia singgah di rumah SW. Malam itu,

Sarman tak langsung pulang ke rumahnya, melainkan ia singgah di rumah SW.

" Dari hasil pemeriksaan, SW mengaku bahwa pada malam kejadian dirinya bersama almarhum di kamarnya sekitar pukul 23.30 Wita," ungkap Muh Ali.

Malam itu, almarhum sempat kejang-kejang sebelum meninggal dunia.

Karena panik, SW kemudian menyeret tubuh almarhum ke luar dari kamarnya hingga ke pekarangan rumah tetangganya.

" SW mengaku panik dan takut hubungan gelapnya diketahui oleh orang lain, sehingga ia memindahkan mayat itu," katanya.

SW juga mengaku telah menjalin hubungan terlarang dengan almarhum selama tiga tahun.

Dalam setahun terakhir, hubungan keduanya semakin dekat layaknya suami istri.

Sebelum kejadian, keduanya sempat berkomunikasi lewat video call WhatsApp dan sepakat untuk bertemu di rumah SW.

Peristiwa kematian Sarman pada Senin (22/9/2025) pagi lalu, menggegerkan warga di Kecamatan Rilau Ale.

Pasalnya, Sarman terlihat sehat bugar sehari sebelum meninggal dunia.

Kematian Sarman, tak diterima oleh keluarga korban.

Selanjutnya, pihak keluarga meminta polisi untuk mengotopsi di Rumah Sakit di Makassar.

Saat ini proses hukum tengah berjalan.

Selanjutnya polisi sementara menunggu hasil Labfor Polda mengenai hasil otopsi.

" Hasil penelitian Labfor Polda masih kita tunggu. Saat ini hasil otopsi masih diteliti oleh Rumah Sakit Unhas," ungkap Iptu Muh Ali.

Hasil keterangan itu menjadi bagian kelengkapan penting dalam hasil penyelidikan kepolisian di Bulukumba.

Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto meminta pihak keluarga dan warga untuk menghargai proses hukum yang sedang berjalan.

Ia menegaskan akan bekerja secara profesional dalam kasus itu. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved